Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vaksinasi Tumbuh Kembangkan Industri Rantai Pasok

ARPI mencatat pelaku industri berpeluang menangkap nilai bisnis hingga Rp16 triliun hingga 2025 didorong kegiatan pendistribusian vaksin saat ini.
Suasana vaksinasi untuk pelaku UMKM di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, Kamis (01/04). /Bisnis.com-Laurensia Felisern
Suasana vaksinasi untuk pelaku UMKM di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, Kamis (01/04). /Bisnis.com-Laurensia Felisern

Bisnis.com, JAKARTA — Kegiatan vaksinasi yang terus berjalan sejak awal tahun ini terus membuka sejumlah peluang pengembangan dan perbaikan industri terkait di dalam negeri. Salah satunya industri rantai pasok atau logistik.

Dalam hal ini menjadi spesial karena pendistribusian vaksin bukan hal yang sederhana selayaknya pengantaran paket ke sejumlah wilayah. Bahkan, vaksin memiliki kontrol yang lebih ketat dari pada sejumlah produk makanan guna menjaga tingkat efikasi.

Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI) mencatat pelaku industri berpeluang menangkap nilai bisnis hingga Rp16 triliun hingga 2025 didorong kegiatan pendistribusian vaksin saat ini.

Adapun per akhir 2019, ARPI mendata temperature controlled logistics atau TCL untuk industri makanan sebesar 12,8 juta m3 dan industri farmasi 350.000 meter kubik.

Ketua Umum ARPI Hasanuddin Yasni mengatakan secara future market hingga 2025 nanti diproyeksi nilai penggunaan TCL untuk industri makanan akan mencapai Rp1.050 triliun, sedangkan industri farmasai akan mencapai Rp450 triliun.

"Nilai bisnis TCL farmasi tahun lalu berkisar Rp5 triliun artinya dalam lima tahun ke depan masih ada sekitar Rp16 triliun peluang yang bisa ditangkap oleh pelaku usaha," katanya dalam sebuah webinar yang dikutip, Minggu (4/4/2021).

Meski demikian, peluang tersebut harus ditangkap dengan sejumlah perbaikan dan peningkatan kualitas produk rantai pendingin dalam negeri saat ini.

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldi Ilham Masita mengatakan bahwa dalam 100 tahun ini tidak ada satu industri pun yang memiliki pengalaman distribusi vaksin 426 juta dosis ke seribuan pulau di Tanah Air. Alhasil, trial and error akan sangat banyak ditemui PT Bio Farma dalam hal ini.

"Untuk itu, dukungan pihak swasta yang besar akan sangat membantu termasuk yang bukan termasuk PBF [pedagang besar farmasi] bisa saling menjalin kerja sama," katanya.

Zaldi menyebut tantangan selanjutnya yakni kegiatan vaksin sendiri di mana akan dimulai pada tahap inti atau masyarakat dengan rentang usia 18-60 tahun. Menurutnya, setiap negara juga semakin ganas dalam berebut vaksin guna memenuhi kue kebutuhan terbesar itu.

Meski demikian, jika kegiatan dan distribusi vaksin Covid-19 ini nantinya berjalan dengan baik maka Zaldi meramal sistem logistik di Indonesia bisa naik kelas dua hingga tiga kali lipat dari sekarang. Dampak yang akan dirasakan pun akan bersifat jangka panjang untuk kemudahan dan perbaikan logistik ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ipak Ayu
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper