Bisnis.com, JAKARTA - Ekonomi Prancis akan pulih kurang dari yang diperkirakan sebelumnya pada tahun ini, menyusul penerapan lockdown atau penguncian nasional terbaru selama empat minggu yang bertujuan menghentikan lonjakan kasus virus Corona.
Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire memangkas perkiraan pertumbuhan PDB 2021 negara itu menjadi 5 persen dari 6 persen, menyusul kontraksi 8,1 persen tahun lalu. Sebuah survei oleh Bloomberg pada Maret menunjukkan para ekonom memperkirakan ekonomi tumbuh 5,7 persen.
"Menutup lembaga pendidikan dan 150.000 toko sangat penting untuk memperlambat penyebaran virus, tetapi tindakan ini akan berdampak pada ekonomi Prancis," kata Le Maire dilansir Bloomberg, Minggu (4/4/2021).
Presiden Emmanuel Macron berusaha menghindari penguncian nasional ketiga untuk melindungi ekonomi, tetapi minggu lalu terpaksa mengumumkan pembatasan yang lebih ketat di seluruh negeri. Varian yang lebih menular dan mematikan telah mempercepat penyebaran virus, dan vaksinasi belum memiliki dampak yang signifikan setelah dimulai dengan lambat.
Penguncian baru mulai berlaku Sabtu malam setelah seminggu lebih dari 200.000 kasus virus Corona dan hampir 5.500 pasien berada dalam perawatan intensif. Selain toko tutup, sekolah juga tutup selama tiga minggu termasuk masa liburan.
Le Maire mengatakan bantuan pemerintah untuk bisnis yang terkena dampak lockdown akan menelan biaya sekitar 11 miliar euro (US$ 12,9 miliar) pada April.
Baca Juga
Anggota Dewan Pengurus ECB dan Gubernur Bank of France Francois Villeroy de Galhau telah mendesak Uni Eropa untuk segera menerapkan dana pemulihan bersama untuk membantu negara-negara mengatasi dampak Covid-19.
Le Maire menggemakan seruan itu, mengatakan Eropa tidak boleh menunda penggelontoran dana. Prancis sedianya akan menerima 5 miliar euro dari dana 750 miliar euro pada Juli.