Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPTJ: 60 Persen Warga Jabodetabek Gunakan Transportasi Umum pada 2029

Untuk mencapai target tersebut, menjaga kepercayaan publik terhadap transportasi umum dan NMT harus tetap digaungkan sehingga menjadi budaya baru. 
Rangkaian kereta rel listrik (KRL) melintas di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Minggu (19/4/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Rangkaian kereta rel listrik (KRL) melintas di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Minggu (19/4/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menargetkan sebanyak 60 persen pergerakan warga di Jabodebatek sudah harus menggunakan angkutan umum massal pada 2029.

Target tersebut tercantum dalam Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ) 2029. 

Hal itu disampaikan oleh Kepala BPTJ Polana B. Pramesti dalam webinar bertajuk Bermobilitas Harian dengan Transportasi Publik, Siapa Takut? pada Kamis (1/4/2021).

"Oleh karena itulah sasaran utama kampanye naik angkutan umum dan NMT [non motorized transportation] menyasar kaum millenial dan generasi di bawahnya [Generasi Z dan Alpha] karena mereka lah nanti yang akan mendominasi aktivitas kehidupan metropolitan Jabodetabek ini pada 2029," kata Kepala BPTJ Polana B. Pramesti dalam siaran pers yang dikutip, Jumat (2/4/2021).

Dalam kesempatan yang sama, dr. Andi Khomeini sebagai salah satu narasumber mengatakan kebiasaan naik transportasi umum dan NMT sangat terkait erat dengan kesehatan badan dan lingkungan. 

Menurutnya, menggunakan transportasi umum akan berdampak signifikan terhadap peningkatan kualitas udara sehingga masyarakat terhindar dari gangguan paru-paru. 

"Naik transportasi umum juga menghindari kita duduk berlama-lama di dalam kendaraan pribadi yang tidak baik bagi kesehatan dan membuat stress. Naik transportasi umum dan NMT membuat tingkat stress rendah dan asam lambung terjaga. Apalagi, kalau kita memperbanyak jalan kaki atau bersepeda, imunitas kita akan lebih baik," ungkapnya.

Guna mencapai target RITJ tersebut, Andi menilai menjaga kepercayaan publik terhadap transportasi umum dan NMT harus tetap digaungkan sehingga menjadi budaya baru. 

Senada dengan Andi, aktris Nadine Chandrawinata menambahkan transportasi publik yang ramah lingkungan tak hanya berdampak bagi kesehatan lingkungan, tetapi juga kesehatan jiwa dan raga.

"Jika polusi udara berkurang kita semua bisa menikmati udara bersih. Jika udara bersih maka kegiatan olahraga misalnya berjalan atau bersepeda juga akan lebih nyaman. Ini baik untuk kesehatan mental, jiwa, dan badan. Sangat banyak hal positif kalau kita naik transportasi umum termasuk lebih hemat dan efisien,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper