Bisnis.com, JAKARTA - Kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat terbakar pada Senin dini hari (29/3/2021).
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati api mulai menjalar ke tangki penyimpanan bahan bakar minyak pada Senin pukul 00.45 WIB. Namun, penyebab kebakaran tersebut masih terus didalami oleh perseroan bersama dengan pihak berwajib.
Seperti diketahui, Kilang minyak RU VI Balongan merupakan salah satu kilang minyak terbesar dari 7 kilang yang dimiliki oleh PT Pertamina (Persero). Kilang tersebut dibangun pada 1 September 1990 dan mulai beroperasi tahun 1994 hingga kini.
Kilang minyak RU VI Balongan tergolong kilang terbaru yang menerapkan teknologi, memiliki kapasitas produksi 125 ribu barel per hari (bph) Mengolah minyak mentah dari Duri dan Dumai Provinsi Riau, menjadi produk minyak seperti Pertamax, Solar dan lainnya.
Berikut fakta-fakta seputar kebakaran kilang minyak Balongan, Indramayu. Mulai dari penyebabnya, korban pengungsi, hingga dampaknya ke pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia.
1. Penyebab Kebakaran
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan belum mengetahui pasti penyebab kebakaran di Kilang Minyak Balongan. Pertamina saat ini masih melakukan investigasi dibantu pihak-pihak berwenang.
Baca Juga
Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Barat Irjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan ada laporan mengenai indikasi kebocoran pada pipa tangki minyak yang terbakar di kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan di Kabupaten Indramayu. Kebocoran tersebut, menurut dia, diduga memicu terbakarnya tangki minyak di kilang minyak RU VI Balongan.
"Kami mendapatkan informasi tadi bahwa ada rembesan atau kebocoran di pipa tangki yang terbakar," katanya di Indramayu, Senin (29/3/2021).
2. Korban Luka-luka dan Pengungsi
Sebanyak 23 warga menjadi korban dalam peristiwa meledaknya tangki Pertamina RU VI Balongan. Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan, puluhan warga tersebut menjadi korban saat tengah melintas di sekitar lokasi kilang minyak. Dari jumlah tersebut, 17 mengalami luka ringan dan 6 luka berat.
Adapun, sebanyak 912 warga diungsikan dari lokasi kebakaran tangki. Perincian pengungsi tersebut meliputi 220 jiwa diungsikan ke GOR Komplek Perum Pertamina Bumi Patra, 300 jiwa ke Pendopo Kantor Bupati Indramayu, dan 392 jiwa di Gedung Islamic Center Indramayu.
3. Pasokan BBM
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan dalam pola pasokan bahan bakar minyak (BBM) memiliki skenario pada saat kondisi harus beroperasi secara darurat. Pertamina akan mengoptimalkan stok produk dari kilang lain yang akan di slaurkan langsung ke daerah yang selama ini dipasok dari Kilang Balongan yakni DKI Jakarta dan Cikampek.
Direktur Logistik dan Infrastruktur Mulyono mengatakan untuk stok BBM nasional pada saat ini berada pada level sangat aman. Menurutnya, masyarakat tidak perlu panik dan tidak perlu memborong BBM yang ada di saat ini.
Dia memaparkan untuk stok gasoline pada saat ini sebanyak 10,5 juta barel yang akan cukup hingga 27 hari sampai dengan 28 hari ke depan. Sementara rata-rata konsumsi nasional berada pada kisaran 62.500 kiloliter per hari. Untuk stok solar, kata Mulyono, saat ini berada pada level 8,8 juta barel atau cukup untuk kebutuhan 20 hari ke depan. BBM jenis avtur berada pada level 3,2 juta barel atau cukup untuk 74 hari ke depan.