Bisnis.com, JAKARTA - Regulator di kawasan Uni Eropa mendesak sektor perbankan untuk segera melakukan hapus buku kredit-kredit macet akibat pandemi dan memberikan peringatan bahwa tanpa ada aksi, maka 'bank zombie' bisa membahayakan pemulihan ekonomi.
Jose Manuel Campa, Ketua Otoritas Perbankan Eropa yang berpusat di Paris, mengatakan bahwa pihak regulator memprediksi kredit bermasalah akan meningkat secara signifikan pada beberapa kuartal mendatang atau setelah insentif pemerintah kepada para debitur dan perbankan disetop.
"Harus ada tindakan pencegahan sesegera mungkin untuk mengantisipasi kerugian," kata Campa seperti dilansir Bloomberg, Senin (22/3/2021).
Baca Juga : ECB Berat Hati Percepat Pembelian Obligasi |
---|
Terlepas dari perbankan yang telah menyisihkan miliaran euro untuk meng-cover pinjaman yang meningkat, angka rasio kredit bermasalah menurun ke 2,6 persen pada akhir tahun lalu. Campa menyebut kondisi ini paradoks karena terjadi saat Covid-19 menyeret perekonomian ke era resesi.
"Bank perlu melakukan asesmen risiko demi resiko dan mencadangkan provisi secara cukup untuk menghadapi kenaikan kredit macet," kata Campa.
Dia menambahkan semakin lama debitur bergantung pada kebijakan relaksasi kredit, maka semakin besar risiko karena kemungkinan pinjaman tersebut memburuk dalam jangka waktu yang lama.
Perbankan juga perlu permodalan lebih banyak untuk menyerap kerugian dibandingkan dengan masa krisis finansial. Campa menyebut perbankan dan otoritas perlu mengantisipasi adanya bank zombie.
Bank zombie, menurutnya, adalah bank yang terlambat mengantisipasi kerugian, tetapi juga menahan pinjaman baru.
Peringatan dari Campa tersebut menunjukkan bahwa otoritas Eropa sedang mempersiapkan untuk menghadapi efek pandemi yang sebenarnya setelah program insentif berakhir. Bank Sentral Eropa juga akan melanjutkan uji ketahanan perbankan pada tahun ini.