Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ingat! Naik KRL dari 10 Stasiun Ini Hanya Bisa Pakai Kartu Multi Trip

Sistem elektronik ini diharapkan mengubah kebiasaan para pengguna KRL yang selalu antre di loket untuk membeli tiket saat akan naik KRL.
Sejumlah calon penumpang KRL Commuter Line memasuki gerbang tiket elektronik di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Senin (14/9/2020). Hari pertama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Total di wilayah Jakarta, suasana penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Bogor terlihat lengang serta kapasitas pengguna hanya 50 persen dengan membatasi setiap gerbongnya hanya dapat diisi 74 penumpang. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Sejumlah calon penumpang KRL Commuter Line memasuki gerbang tiket elektronik di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Senin (14/9/2020). Hari pertama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Total di wilayah Jakarta, suasana penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Bogor terlihat lengang serta kapasitas pengguna hanya 50 persen dengan membatasi setiap gerbongnya hanya dapat diisi 74 penumpang. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

Bisnis.com, JAKARTA – KAI Commuter kini menambah jumlah stasiun khusus uang elektronik yang hanya melayani transaksi pembayaran tiket perjalanan Kereta Rel Listrik (KRL) melalui Kartu Multi Trip (KMT) atau Kartu Uang Elektronik Bank menjadi 10 stasiun.

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan sistem ini akan berlaku mulai 25 Maret 2021 di 10 stasiun, yakni Stasiun Jakarta Kota, Bekasi, Kranji, Bojonggede, Citayam, Depok, Depok Baru, Parung Panjang, Tanah Abang, serta Stasiun Angke.

"Stasiun khusus uang elektronik ini berdampak positif dalam pelayanan kepada para pengguna KRL. Salah satu dampak positifnya yaitu berkurangnya antrean di loket penjualanan tiket, karena harus mengantre untuk membeli tiket setiap akan naik KRL," kata Anne dalam siaran pers, Kamis (18/3/2021).

Menurutnya, adanya sistem elektronik ini juga mengubah kebiasaan para pengguna KRL yang selalu antre di loket untuk membeli tiket saat akan naik KRL. Sebab para pengguna KRL hanya perlu mengantre jika ada penyekatan untuk naik KRL bila situasi stasiun sudah ramai.

"Penyekatan ini dilakukan untuk menjaga jumlah pengguna di dalam KRL agar tidak melebihi 74 orang tiap kereta serta upaya dalam memaksimalkan jaga jarak aman di dalam KRL," jelasnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, alasan diberlakukannya stasiun uang elektronik di 10 stasiun tersebut adalah karena KAI Commuter mencatat rata-rata volume pengguna KRL perharinya pada bulan Januari 2021 di stasiun tersebut adalah 95.901 orang. Sebaliknya, untuk bulan Februari 2021 naik sebesar 8 persen hingga jumlahnya menjadi 103.653 orang.

"Dengan meningkatnya volume pengguna KRL dan tingginya prosentase penggunaan uang elektronik di stasiun-stasiun tersebut yaitu sebanyak 77,1 persen dari seluruh transaksi pembayaran tiket KRL, KAI Commuter akan memberlakukan 10 stasiun tersebut menjadi stasiun khusus uang elektronik," tutur Anne.

Meski tidak lagi melayani Tiket Harian Berjaminan (THB), Anne mengatakan bahwa bagi pengguna THP Pergi Pulang (PP) tetap dapat keluar (tap out) di 10 stasiun ini dan kemudian naik KRL kembali (tap in) di stasiun tersebut, asalkan sesuai dengan relasi stasiun pergi-pulangnya. 

"Bagi pengguna THB sekali perjalanan hanya dapat keluar [tap out], tetapi tidak bisa melakukan refund THB di stasiun-stasiun tersebut," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper