Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Genjot Produksi Mobil Listrik, BMW Gandakan Targt Profit Margin

Target produksi mobil listrik BMW diperkirakan akan memulihkan profit margin menjadi antara 6 persen hingga 8 persen.
BMW 330e PHEV. /BMWUSA
BMW 330e PHEV. /BMWUSA

Bisnis.com, JAKARTA - BMW AG mengatakan profitabilitas perusahaan akan setidaknya menjadi dua kali lipat tahun ini karena produsen mobil mewah itu bergabung dengan para pesaingnya dalam menargetkan kenaikan tajam dalam penjualan kendaraan listrik pada akhir dekade ini.

Target produksi mobil listrik BMW diperkirakan akan memulihkan profit margin menjadi antara 6 persen hingga 8 persen. Angka itu naik dari 2,7 persen tahun lalu, dan lebih tinggi dari ekspektasi analis.

Produsen mobil itu berencana menggenjot penjualan mobil listriknya menjadi setengah dari total kinerja perusahaan. BMW juga akan mengganti merek Mini dengan mobil bertenaga baterai sekitar waktu itu.

"Kami telah memulai tahun baru dengan momentum yang kuat dan bertujuan untuk kembali ke level sebelum krisis secepat mungkin,” kata Chief Executive Officer Oliver Zipse, dilansir Bloomberg, Rabu (17/3/2021).

Dia mengatkan perusahaan memiliki peta jalan yang jelas untuk membuat transformasi industri dengan memanfaatkan keunggulan kompetitif pada tahun-tahun mendatang.

Sementara upaya perombakan produsen mobil terpukul oleh pandemi, perusahaan mempercepat perubahan menjadi operasi pembuatan mobil listrik yang efisien dengan kemampuan perangkat lunak yang lebih besar.

Adapun, Volkswagen AG minggu ini memerinci rencana yang secara efektif akan mengalihkannya dari produsen mobil terbesar Eropa menjadi pembuat sel baterai utama. Volvo Cars dan General Motors Co. telah menetapkan tanggal untuk sepenuhnya menggunakan listrik.

BMW mengatakan memiliki sekitar selusin model baterai pada 2023, diikuti oleh mobil listrik dan dasar perangkat lunak dari 2025 untuk satu set kendaraan baru yang dijuluki "Kelas Baru," mengingatkan pada berbagai model yang dibuat pada 1960-an. Mobil-mobil tersebut akan dirancang dengan mendaur ulang sebanyak mungkin material untuk digunakan pada kendaraan baru, dan meningkatkan pendapatan dari pelanggan yang memesan fitur digital.

"Kami bermaksud memastikan bahwa mobil listrik paling ramah lingkungan di pasar, dibuat oleh BMW,” kata Zipse.

Laba grup sebelum pajak BMW akan jauh lebih tinggi. Berdasarkan peningkatan pengiriman yang solid, setelah laba sebelum pajak merosot 35 persen menjadi 4,8 miliar euro tahun lalu karena pandemi mengguncang industri.

Produsen mobil itu mungkin memiliki 2 juta kendaraan listrik pada 2025, meningkat menjadi 10 juta pada 2030 untuk setidaknya menutupi setengah dari pengiriman global. BMW sebelumnya mengatakan pihaknya mengharapkan 20 persen dari penjualan menjadi kendaraan baterai atau plug-in hybrid pada 2023.

Perusahaan akan meluncurkan sedan listrik i4 tiga bulan lebih awal dan memasang sistem operasi baru pada baterai SUV iX dengan rencana untuk mengaktifkan armada mobil terbesar di dunia untuk peningkatan perangkat lunak melalui udara pada akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper