Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mobil Listrik Tesla Laris Manis di Jepang Usai Harga Dipangkas

Waktu pengiriman untuk mobil Tesla pun jadi meningkat menjadi 12 hingga 16 minggu, dibandingkan dengan enam hingga delapan minggu sebelum penurunan harga. Sementara itu, reservasi untuk test drive juga lebih sulit didapat.
Head unit dari Tesla Model 3. /ANTARA-Reuters
Head unit dari Tesla Model 3. /ANTARA-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan Model 3 Tesla Inc. di Jepang meningkat signifikan sejak pemotongan harga sedan listrik kelas menengah bulan lalu.

Waktu pengiriman untuk kendaraan telah meningkat menjadi 12 hingga 16 minggu, dibandingkan dengan enam hingga delapan minggu sebelum penurunan harga.

Sementara itu, reservasi untuk test drive juga lebih sulit didapat, dengan waktu tunggu sekarang lebih dari tiga minggu, bukan satu minggu.

Tesla sebelumnya memangkas harga versi jarak jauh Model 3 sebesar 24 persen bulan lalu menjadi 4,99 juta yen (US$ 46.700), menempatkannya dalam jangkauan konsumen yang ingin membeli kendaraan mewah kelas bawah.

Dengan pemerintah Jepang melarang penjualan mobil bertenaga bensin pada pertengahan 2030-an, pemotongan harga Tesla membuat produsen mobil Jepang memperhatikan potensi perang harga di pasar mobil terbesar ketiga di dunia itu.

"Ini membuktikan bahwa kendaraan listrik akan laku jika harganya lebih murah. Ini situasi yang mengejutkan bagi pembuat mobil Jepang,” kata Takeshi Miyao, seorang analis di perusahaan konsultan Carnorama di Tokyo, dilansir Bloomberg, Kamis (4/3/2021).

Sementara itu, Honda Motor Co dan Mazda Motor Corp. mulai menjual kendaraan listrik tahun lalu, masing-masing dengan banderol harga sekitar 4,5 juta yen, tetapi dengan driving range yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan Model 3.

Nissan Motor Co juga berencana untuk mulai menjual SUV crossover listrik akhir tahun ini. Jika termasuk subsidi dan diskon, Model 3 milik Tesla mungkin akan tetap menjadi salah satu opsi kendaraan listrik paling terjangkau di Jepang.

Tesla telah berada di Jepang selama sekitar enam tahun. Chief Executive Officer Elon Musk menyebut negara itu sebagai salah satu pasar terpenting bagi perusahaan.

Namun, data menunjukkan bahwa penjualan tidak pernah benar-benar melonjak, dan Tesla menjual kurang dari 2.000 unit di Jepang pada 2020, naik sedikit dari tahun sebelumnya.

Pada saat yang sama, Tesla tidak memiliki pengakuan nama di Jepang yang dinikmati oleh pembuat mobil domestik. Jajak pendapat 2019 oleh Nikkei Research menemukan hanya setengah dari 1.000 orang dewasa yang disurvei tahu tentang Tesla. Bandingkan dengan 98 persen yang mengatakan mereka tahu tentang Nissan.

Selain itu, menurut Asosiasi Produsen Mobil Jepang, mobil penumpang listrik yang diproduksi pada 2019 hanya menyentuh angka 21.000 dari dari 5,2 juta kendaraan baru yang terdaftar.

Pemotongan harga untuk Model 3 adalah yang pertama di Jepang, karena Tesla akan mulai mengimpor kendaraan ke dari pabriknya di Shanghai, bukan dari AS.

Mengingat kapasitas produksi Tesla dan kemampuannya untuk mendapatkan pasokan baterai di China, pabrikan Jepang akan berjuang untuk bersaing.

“Akan sulit bagi mereka untuk menawarkan proposisi nilai yang serupa,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper