Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemulihan Kepercayaan Publik Masih Jadi PR Sektor Perhubungan

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat mulai dari keberangkatan, dalam perjalanan, hingga saat tiba di kedatangan atau lokasi tujuan.
Penumpang bus berkerumun di area pemberangkatan bus Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur, sehari menjelang Ramadan 1441 Hijriyah, Kamis (23/4/2020). - ANTARA
Penumpang bus berkerumun di area pemberangkatan bus Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur, sehari menjelang Ramadan 1441 Hijriyah, Kamis (23/4/2020). - ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perhubungan mendapati bahwa pandemi Covid-19 berkontribusi besar terhadap tren penurunan jumlah penumpang di transportasi massal. Oleh karena itu, sejumlah upaya dilakukan agar publik kembali percaya untuk menggunakan angkutan umum meski di tengah pandemi.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan bahwa salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat mulai dari keberangkatan, dalam perjalanan, hingga saat tiba di kedatangan atau lokasi tujuan.

"Seperti memakai masker, physical distancing, pembatasan kapasitas maksimal penumpang, dan pengecekan kesehatan melalui rapid test/PCR test sebagai syarat melakukan perjalanan jarak jauh," katanya kepada Bisnis, Rabu (3/3/2021).

Selain itu lanjutnya, Kemenhub juga tengah berupaya mengembalikan kepercayaan masyarakat untuk menggunakan moda transportasi massal seperti bus, kereta api, kapal laut, dan pesawat udara melalui penggunaan alat penyaringan (screening) Covid-19 yang ditemukan para peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM).

"Beberapa waktu lalu, peneliti dari UGM menemukan alat deteksi Covid-19 melalui embusan nafas yang memiliki kelebihan yaitu lebih mudah dan biayanya yang terjangkau dibandingkan dengan rapid tes dan PCR test," ungkapnya.

Dia menuturkan, saat ini alat yang dikenal dengan GeNose tersebut menjadi salah satu alternatif pengecekan kesehatan sebagai syarat perjalanan jarak jauh untuk transportasi kereta api secara mandatory (wajib), dan secara acak (random) di darat dan laut.

"Pada 1 April mendatang direncanakan segera diterapkan di sektor udara," ujar Adita.

Mengingat pandemi Covid-19 sudah berumur setahun, Adita berharap sektor transportasi dapat bangkit kembali dan pembangunan infrastruktur transportasi dapat terus berjalan. Pun dengan program vaksinasi yang tengah dilakukan agar dapat berjalan dengan baik. 

"Kemudian pada tahun ini, penerapan protokol kesehatan dalam bertransportasi akan terus digalakkan sehingga masyarakat dapat tetap melakukan aktivitasnya sehari-hari dengan aman dan sehat," tutupnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmi Yati
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper