Bisnis.com, JAKARTA - Korea Selatan sedang menyusun anggaran tambahan sebesar 15 triliun won (US$ 13,38 miliar) untuk meningkatkan dukungan bagi usaha kecil dan melindungi pekerjaan karena virus Corona yang muncul kembali memaksa pemerintah untuk mempertahankan pembatasan jarak sosial.
Kementerian Keuangan mengatakan total pengeluaran pemerintah akan meningkat ke rekor 573 triliun won tahun ini, naik 11,9 persen dari tahun lalu, sementara pendapatan pajak yang diharapkan terlihat tumbuh hanya 0,3 persen.
Itu akan memperburuk rasio utang terhadap PDB sebesar 8,4 poin persentase menjadi rekor 48,2 persen pada 2021, dibandingkan 43,9 persen tahun lalu.
"Kami ingin memastikan tidak ada titik buta yang tersisa ketika menggunakan dana dukungan (untuk usaha kecil), dibandingkan dengan bagaimana kami membelanjakannya sebelumnya," Wakil Menteri Keuangan untuk Anggaran Ahn Do Geol dilansir Channel News Asia, Selasa (2/3/2021).
Pemerintah telah mendesak konglomerat untuk berbagi sebagian dari keuntungan mereka dengan bisnis kecil yang telah menanggung beban pandemi sementara eksportir besar menikmati pemulihan pendapatan yang cepat.
Pada Jumat pekan lalu (26/3/2021), pemerintah mengatakan akan memperpanjang aturan jarak sosial selama dua minggu secara nasional, termasuk larangan pertemuan pribadi lebih dari empat orang, untuk menekan penyebaran virus.
Baca Juga
Sementara itu, kampanye inokulasi vaksin Covid-19 yang dimulai pada hari yang sama adalah langkah pertama menuju target imunitas massal yang ambisius pada November 2021.
Pengeluaran yang diumumkan pada hari ini menambah stimulus untuk melawan pandemi sekitar 310 triliun won sejak tahun lalu, ketika ekonomi menyusut 1 persen, terbesar sejak 1998.
Selain dana anggaran tambahan itu, 4,5 triliun won akan dialokasikan untuk dana pemeliharaan pekerjaan dan subsidi perawatan anak dari anggaran yang ada.
Lebih dari setengah anggaran ekstra akan memberikan bantuan tunai kepada toko-toko dan orang-orang yang diberhentikan, sementara 4,1 triliun won lainnya akan digunakan untuk fasilitas perawatan virus dan pembelian vaksin.
Untuk membiayai stimulus tambahan, kementerian keuangan akan meningkatkan penerbitan obligasi negara sebesar 9,9 triliun won dan menyusun kembali rencana pengeluaran lainnya untuk menutupi sisanya.