Bisnis.com, JAKARTA — Produsen air minuman dalam kemasan (AMDK) berharap pemerintah mulai memiliki program penggunaan produk dengan bahan ramah lingkungan.
Selain untuk menarik produsen AMDK, hal itu tentu akan lebih mendorong target pengurangan sampah sampai 30 persen pada 2025.
Sustainable Development Director Danone Indonesia Karyanto Wibowo mengatakan program konsumsi produk dengan kemasan ramah lingkungan sudah dilakukan pemerintah di sejumlah negara. Oleh karena itu, jika pemerintah di Indonesia juga menerapkannya maka akan turut mendorong industri.
"Peralihan pada produk kemasan ramah lingkungan tentu membutuhkan investasi tambahan yang perlu didukung berbagai pihak, jadi maunya pemerintah punya program di mana setiap kegiatan menggunakan bahan ramah lingkungan," katanya dalam jumpa media virtual, Selasa (2/3/2021).
Adapun tahun lalu, Danone telah meluncurkan produk AQUA 600 ml dengan kemasan yang mengandung 100 persen plastik daur ulang dan 100 persen dapat di daur ulang.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rosa Vivien Ratnawati mengatakan dalam rangka mencapai target strategis untuk mengurangi sampah 30 persen dan menangani sampah 70 persen pada 2025, maka Pemerintah tidak bisa sendiri.
Keterlibatan Pemerintah Daerah, dunia usaha, LSM, komunitas, organisasi keagamaan, pelajar dan mahasiswa, organisasi perempuan, serta masyarakat luas sangatlah dibutuhkan.
"Dengan sinergitas pengelolaan sampah yang komprehensif, terintegrasi dari hulu ke hilir, maka saya yakin kita akan mampu membangun pengelolaan yang baik dan berkelanjutan guna mencapai target-target tersebut," katanya.
Vivien pun mengajak produsen yang lain untuk mengikuti langkah yang telah dilakukan oleh Danone-AQUA sebagai langkah konkrit dari komitmen dan tanggung jawab untuk membantu Pemerintah dalam memberikan solusi yang efektif dan berkelanjutan untuk menghadapi persoalan-persoalan sampah yang kian menantang di masa depan.