Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Kontrak Melonjak, Tekanan Pandemi WTON Belum Pulih

Pandemi Covid-19 membuat utilisasi WTON anjlok dari posisi sekitar 90 persen pada akhir 2019 ke kisaran 56 persen pada akhir 2020.
Aktivitas pembuatan beton di pabrik milik PT Wijaya Karya Beton./JIBI-Nurul Hidayat
Aktivitas pembuatan beton di pabrik milik PT Wijaya Karya Beton./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON) menyatakan perolehan kontrak pada 2 bulan pertama 2021 melonjak secara tahunan.

Namun demikian, perseroan meramalkan pencapaian pada tahun ini belum akan kembali ke posisi pra pandemi Covid-19.

Sekretaris Perusahaan WTON Yuherni Sisdwi R. mengatakan perolehan kontrak hingga akhir Februari 2021 mencapai Rp607 miliar. Angka tersebut naik sekitar 46 persen dibandingkan realisasi perolehan kontrak per Februari 2020 sekitar Rp416 miliar.

"Kalau dari perolehan kontrak memang ada kenaikan signifikan, cuma belum tentu juga kenaikan ini rata sepanjang bulan," ujarnya kepada Bisnis, Senin (1/3/2021).

Yuherni menyatakan penentuan pertumbuhan performa perseroan baru akan terlihat secepatnya pada akhir kuartal III/2021. Adapun, lanjutnya, perseroan menargetkan pertumbuhan perolehan nilai kontrak sebesar 80 persen sepanjang 2021.

Walakin, Yuherni menyatakan target tersebut belum akan mengembalikan performa perseroan ke masa pra-pandemi. Pasalnya, pandemi Covid-19 membuat utilisasi WTON anjlok dari posisi sekitar 90 persen pada akhir 2019 ke kisaran 56 persen pada akhir 2020.

Target pertumbuhan nilai kontrak sebesar 80 persen hanya akan mengubah utilisasi perseroan ke kisaran 70-80 persen. "Utlisasi tahun ini masih belum bisa kembali ke [posisi] 2019, cuma pastinya akan lebih baik dari 2020," katanya.

Pada semester I/2020, emiten berkode saham WTON ini mencetak laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebesar Rp36,64 miliar. Penurunan juga terjadi pada laba usaha perusahaan yang tercatat sebesar Rp64,62 miliar.

Jumlah tersebut turun 75,55 persen dibandingkan catatan pada semester I/2019 senilai Rp264,4 miliar. Perusahaan membukukan pendapatan Rp1,86 triliun atau terkontraksi 29,22 persen dibandingkan pendapatan pada periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp2,63 triliun.

Kontribusi produk putar terhadap pendapatan perusahaan tercatat menurun menjadi Rp690,99 miliar pada semester I/2020 dari sebelumnya Rp1,48 triliun pada paruh pertama 2019. Sementara sektor konstruksi mengalami pertumbuhan dari Rp291,37 miliar pada semester I/2019 menjadi Rp321,36 miliar pada semester I/2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper