Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dilarang di India, TikTok Berencana Jual Aset

Menurut sumber yang dekat dengan masalah ini, diskusi tersebut diprakarsai oleh SoftBank Group Corp. dari Jepang. yang juga merupakan pendukung induk Glance, InMobi Pte, dan ByteDance. Kesepakatan apa pun yang dihasilkan dari pembicaraan antara SoftBank, ByteDance dan Glance akan membutuhkan persetujuan akhir dari otoritas India.
Aplikasi Tik Tok di Play Store
Aplikasi Tik Tok di Play Store

Bisnis.com, JAKARTA - ByteDance Ltd., perusahaan induk aplikasi TikTok sedang menjajaki penjualan operasi di India untuk menyaingi unicorn Glance, yang juga merupakan aplikasi berbagi video pendek. Sebelum Pemerintah India mengeluarkan larangan, TikTok berkembang pesat di India.

Dilansir Bloomberg, Minggu (14/2/2021), menurut sumber yang dekat dengan masalah ini, diskusi tersebut diprakarsai oleh SoftBank Group Corp. dari Jepang. yang juga merupakan pendukung induk Glance, InMobi Pte, dan ByteDance. Kesepakatan apa pun yang dihasilkan dari pembicaraan antara SoftBank, ByteDance dan Glance akan membutuhkan persetujuan akhir dari otoritas India.

Sebelumnya, India melarang ribuan aplikasi China termasuk TikTok tahun lalu menyusul bentrokan hebat di perbatasan kedua negara di Himalaya. SoftBank dan ByteDance menolak mengomentari wacana ini.

SoftBank telah mencoba untuk menyelamatkan aset TikTok di India dan telah memburu mitra lokal, bahkan ketika pemerintah Amerika Serikat yang baru menunda pembatalan operasi TikTok dan meminta hakim federal untuk menghentikan gugatan setelah mantan Presiden Donald Trump melarangnya.

Menurut para sumber, jika pembicaraan berlanjut, pemerintah India akan bersikeras bahwa data pengguna dan teknologi TikTok harus tetap berada di dalam perbatasannya. Hal itu karena hubungan antara New Delhi dan Beijing menegang dan India tidak akan memberikan izin kepada perusahaan teknologi yang berbasis di China.

Aturan baru China seputar ekspor teknologi membuat negosiasi menjadi lebih rumit, dan setiap penjualan TikTok memerlukan persetujuan dari otoritas China.

Pembalikan dramatis dalam keberuntungan TikTok terjadi musim panas lalu setelah aplikasi tersebut mencapai lebih dari 200 juta pengguna di India, pasar terbesarnya. Pemerintah India kemudian melarangnya dengan alasan ancaman terhadap kedaulatan dan keamanan. ByteDance kemudian mulai melepaskan operasi lokalnya dan memecat ratusan karyawan India.

Mitra potensial TikTok, Glance Digital Experience yang bermarkas di Bangalore adalah platform konten seluler yang didirikan oleh alumni Harvard Business School, Naveen Tewari. Dia juga pendiri InMobi, unicorn pertama di India.

Platform berbagi video singkat Glance, Roposo yang berusia 20 bulan, mengalami lonjakan pertumbuhan besar-besaran setelah larangan TikTok, dan menjadi unicorn pada Desember lalu setelah putaran pendanaan oleh Google Inc. dan miliarder Peter Thiel Mithril Capital.

Lusinan saingan aplikasi video pendek menjamur di India setelah larangan TikTok, yang mempercepat pertumbuhan Glance dan Roposo serta mendorong basis pengguna menjadi lebih dari 130 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper