Bisnis.com, JAKARTA — Honda Motor Co. meningkatkan prospek laba operasional untuk tahun fiskal saat 2020. Hal ini menyusul proyeksi penjualan di atas ekspektasi meskipun terjadi kekurangan produksi chip global yang mengganggu rantai pasokan industri otomotif.
Melansir Bloomberg pada Senin (9/2/2021), produsen mobil asal Jepang tersebut menargetkan laba operasional mencapai 520 miliar yen (US$5 miliar) untuk tahun fiskal yang berakhir Maret 2021. Proyeksi ini naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 420 miliar yen dan di atas proyeksi rata-rata analis sebesar 469 miliar yen.
Meningkatnya prospek kinerja perusahaan terjadi di tengah kekurangan pasokan chip global yang membuat banyak produsen mobil ketar-ketir. Konsumen rumah tangga meningkatkan pembelian komputer pribadi, tablet, dan video game, dan menghabiskan persediaan chip semikonduktor yang penting untuk teknologi yang dibutuhkan dalam mobil modern.
Hal tersebut berisiko memperlambat rebound yang sehat dalam penjualan mobil setelah produsen mobil menghadapi kemerosotan yang disebabkan oleh virus corona.
Menananggapi hal tersebut, analis Bloomberg Intelligence Tatsuo Yoshida mengatakan kekurangan pasokan chip akan memengaruhi penjualan mobil model baru Honda, seperti Vezel, Civic, dan MDX.
"Risiko di luar kuartal ketiga termasuk wabah virus yang membatasi aktivitas ekonomi dan masalah logistik seperti kekurangan suku cadang, baik secara internal maupun di pemasok suku cadang mobil," kata Yoshida.
Baca Juga
Pendapatan penjualan Honda untuk kuartal ketiga naik hanya 0,6 persen menjadi 3,8 triliun yen sementara laba operasional meningkat 67 persen menjadi 277,7 miliar yen.
Honda mengatakan kinerja tersebut dicapai menyusul efisiensi yang lebih besar dalam pengeluaran penelitian dan pengembangan serta pengendalian biaya, yang dapat dilakukan meskipun pergerakan mata uang tidak menguntungkan.