Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perdamaian AS dan China Jadi Kunci Penting Pemulihan Global

Dunia harus bersuara agar China dan Amerika Serikat (AS) bisa menghentikan kompetisi geopolitiknya. Sementara itu, dunia harus fokus menangani pandemi Covid-19.
Joe Biden (kiri) saat dilantik sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat di Front Barat Capitol AS di Washington, Amerika Serikat, Rabu (20/1/2021)./Antara-Reutersrn
Joe Biden (kiri) saat dilantik sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat di Front Barat Capitol AS di Washington, Amerika Serikat, Rabu (20/1/2021)./Antara-Reutersrn

Bisnis.com, JAKARTA - Kunci pemulihan ekonomi global terletak pada kebijakan Amerika Serikat dan China dalam hal geopolitik.

Mantan diplomat Singapura yang juga merupakan Dosen Praktik Kebijakan Publik Lee Kuan Yew School of Public Policy di Universitas Nasional Singapura Kishore Mahbubani mengatakan dunia harus bersuara agar China dan Amerika Serikat (AS) bisa menghentikan kompetisi geopolitiknya.

"Dengan demikian, Anda bisa melihat pembalikan yang luar biasa," tegas Kishore dalam Mandiri Investment Forum 2021, Rabu (3/2/2021).

Dia menuturkan dunia juga harus fokus bekerja sama menangani pandemi Covid-19. Pasalnya, dia mengkhawatirkan tingkat kemiskinan yang akan naik pascapandemi.

Kishore juga mengatakan AS mungkin akan berhenti melecehkan China dan mulai melakukan banyak dialog di bawah kepemimpian Presiden Joe Biden.

Namun, dia melihat AS masih akan berkompetisi dengan China. Jika di era Trump, 90 persen hubungan China dan AS adalah kompetisi dan 10 persen kerja sama, maka Biden akan membawa 60 kerja sama dan 40 persen kompetisi.

Menurutnya Biden juga akan mengerakan aliansi AS di Asia, khususnya Asia Timur untuk mendukung AS. Negara-negara Asia Timur akan menyambut baik Presiden AS yang lebih kuat.

"Namun selama AS tidak menganggu pertumbuhan di wilayah tersebut," katanya.

Posisi Biden juga sulit, kata Kishore, karena Trump telah meninggalkan Transpacific Partnership dan AS tidak bisa kembali.

"Dan wilayah ini akan bergantung pada China. China akan menjadi lebih penting," ujar Kishore. Tidak hanya itu, China juga diuntungkan dengan penandatangan RCEP.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper