Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menilai apabila PT Angkasa Pura II tetap menaikkan tarif sewa pergudangan terminal kargo ke depannya akan ada penaikan harga yang dibebankan kepada pengguna jasa.
Ketua Umum ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan pada saat pandemi ini menjadi penting untuk membangun ekosistem logistik yang lebih baik melalui upaya kolaborasi yang saling menguntungkan. Sejauh ini, perusahaan logistik melihat adanya penaikan harga di tingkat konsumen sebagai imbas penaikkan tarif sewa.
“Silahkan saja itu hak AP II, kami tidak ada kepentingan apapun dari sewa menyewa gudang dan apakah disamakan dari harga sewa awalnya berapa dan terbuka saja undang secara bersama-sama kalau perlu media dihadirkan. Tapi untuk kami perusahaan logistik menilai besar kemungkinan ini akan ada kenaikkan kepada masyarakat karena perusahaan logistik akan meneruskan bahwa ini ada kenaikkan,” ujarnya, Senin (25/1/2021).
Yukki yang juga menjabat sebagai pimpinan Asean Federation of Forwarders Association juga menegaskan menjadi hal yang kurang pas dalam kondisi seperti ini apabila terdapat penaikkan tarif. Menurutnya semestinya ada cara lain karena masih banyak hal yang bisa diefisiensikan.
Sementara itu Direktur Bandara Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Nafan baru mengetahui adanya persoalan antara pengusaha gudang dan pengelola terminal gudang tersebut. Terkait hal ini, Nafan berjanji akan mengkoordinasikan dan mengkomunikasikannya kepada AP II.
Sebelumnya, AP II memastikan bahwa saat ini proses lelang untuk pengelolaan Klaster 2 di kawasan pergudangan kargo Lini-1 Bandara Soekarno-Hatta tetap berjalan.
Baca Juga
Senior Manager of Cargo & Aero Support Bandara Soekarno-Hatta Ngatimin K. Murtono mengatakan pengelolaan gudang di kawasan pergudangan kargo Lini-1 Bandara Soekarno-Hatta saat ini menerapkan skema konsesi antara PT Angkasa Pura II dan operator dengan besaran bagi hasil yang bervariasi.
"Ke depannya, skema konsesi akan diikuti dengan penyeragaman bagi hasil yang sama, karena itu kami membuka proses lelang ini. Model bisnis baru di sektor kargo ini adalah demi terciptanya perlakuan yang sama dan adil bagi seluruh operator dengan penyeragaman bagi hasil,” ujarnya.