Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menargetkan realisasi investasi pada 2021 naik menjadi Rp900 triliun. Angka ini naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp817,2 triliun dan capaiannya Rp826,2 triliun.
Peneliti ekonomi senior Institut Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan Eric Sugandi mengatakan bahwa tugas yang diberikan Presiden kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bisa tercapai.
Akan tetapi, itu bisa terjadi jika pertumbuhan konsumsi domestik dan permintaan terhadap produk-produk Indonesia dari luar negeri meningkat. Dengan begitu, investor baik itu dalam negeri maupun asing tertarik meningkatkan modal mereka.
“Tahun ini mestinya pertumbuhan ekonomi Indonesia dan pertumbuhan ekonomi negara-negara tujuan ekspor Indonesia membaik daripada tahun lalu,” katanya saat dihubungi Bisnis, Senin (25/1/2021).
Eric menjelaskan bahwa meski Undang-Undang (UU) Cipta Kerja sudah disahkan dan kebijakan pemerintah fokus pada hilirisasi, hal tersebut dianggap belum bisa menarik investor baru.
Alasannya, keputusan berinvestasi tetap ada di tangan investor. Salah satu faktor penentu adalah pertumbuhan permintaan dari konsumen
Baca Juga
“Wabah Covid-19 mesti terkendali dengan baik dan daya beli masyarakat mesti ditingkatkan agar aktivitas konsumsi dan produksi bisa terus membaik,” jelasnya.