Bisnis.com, JAKARTA - Target investasi pada 2021 naik dari tahun sebelumnya. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mematok Rp855,8 triliun dari tahun 2020 sebesar Rp817,2 triliun.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo mematok lebih tinggi lagi.
“Perintah Presiden Joko Widodo pada 2021 dengan adanya Undang-Undang Cipta Kerja yang selesai dan vaksinasi jalan, cukup memberi kepercayaan publik kepada pemerintah. Meski Bappenas menarget Rp855,8 triliun, tapi kami dari arahan Presiden harus Rp900 triliun,” katanya melalui konferensi pers virtual, Senin (25/1/2021).
Bahlil menjelaskan bahwa sebagai pembantu kepala negara, dia harus loyal dan taat atas perintah komandan.
Untuk mengejarnya, dia akan mencari formulasi dengan langkah konkret dan terukur agar target tercapai. Selain itu dia akan membentuk tim dan satuan tugas untuk menjalin komunikasi yang aktif dengan pengusaha menyelesaikan masalah yang mereka hadapi di tengah Covid-19.
“Ini bukan pekerjaan yang mudah. Tapi harus diupayakan untuk jalankan. Barang tentu kalau Covid-19 teratasi dan kita bersyukur Omnibus Law Cipta kerja PP-nya [peraturan pemerintah] sudah bisa eksekusi,” jelasnya.
Baca Juga
Berdasarkan catatan BKPM, pada triwulan I/2020 capaian PMA sebesar Rp98 triliun dan PMDN Rp112,7 triliun. Triwulan II perolehan PMA dan PMDN turun. Asing Rp97,6 triliun dan dalam negeri Rp94,3 triliun.
Lalu periode selanjutnya saat pemerintah mulai mengurangi pembatasan sosial, realisasi naik. PMA lebih tinggi dari PMDN yaitu Rp106,1 triliun dan Rp102,9 triliun.
Kuartal akhir tahun ketika UU Cipta Kerja disahkan dan kepastian adanya vaksin kembali membuat PMA lebih tinggi dari PMDN. Besaran modal asing Rp111,1 triliun dan dalam negeri Rp103,6 triliun.
Secara keseluruhan, target investasi mencapai target. Dari perubahan target menjadi Rp817,2 triliun, BKPM mendapat Rp826,2 triliun atau 101,1 persen.