Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Desember 2020 mengalami inflasi sebesar 0,45 persen. Sementara untuk sepanjang tahun kalender (year to date/ytd) dan tahunan mengalami inflasi sebesar 1,68 persen.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan bahwa inflasi bulanan atau month to month (mtm) 0,45 persen merupakan yang tertinggi setelah Juni 2019
“Juni 2019 yaitu sebesar 0,55 persen. Secara year on year [tahunan] tertinggi setelah Juni 2020 sebesar 1,96 persen,” katanya melalui konferensi pers virtual, Senin (4/1/2020).
Selain itu, Setianto menjelaskan bahwa inflasi tahunan ini merupakan yang terendah sejak BPS merilis angka inflasi. “Ini merupakan inflasi inti terendah sejak BPS merilis inflasi inti di tahun 2004,” jelasnya.
Inflasi tahun 2020 tidak jauh berbeda dari perkiraan beberapa ekonom. Berdasarkan konsensus Bloomberg rata-rata, tercatat sebesar 1,63 persen secara tahunan.
VP Economist Bank Permata Josua Pardede mengatakan bahwa inflasi sepanjang 2020 memang cenderung lebih rendah. Faktor utamanya adalah Covid-19.
Pandemi membuat permintaan melemah, daya beli masyarakat menengah ke bawah turun, dan memengah ke atas cenderung menahan belanja.
“Ini bahkan terendah sejak 2003. Pandemi membuat permintaan dan produksi menurun,” katanya saat dihubungi, Minggu (3/1/2020).