Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah tidak berkomentar banyak terkait dengan kemungkinan percepatan imunisasi vaksin Sinovac di Indonesia setelah Turki berencana mengeksekusi rencana tersebut pada Januari 2021.
Namun, pemerintah juga tidak menutup kemungkinan bahwa percepatan bisa dilakukan.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Profesor Wiku Adisasmito mengatakan imunisasi vaksin Covid-19 di Indonesia menunggu rilis emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawasan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
"Pada prinsipnya, vaksinasi baru akan dilakukan jika EUA telah dirilis oleh BPOM," ujar Wiku kepada Bisnis.com, Senin (21/12/2020).
Sementara, EUA vaksin Covid-19 yang dikeluarkan oleh lembaga food and drug administration (FDA) negara yang menjadi salah satu multicenter pengujian, bisa menjadi acuan oleh FDA negara lain yang berada di dalam satu koordinasi, termasuk BPOM.
Perlu diketahui, Brazil berencana mengumumkan efektivitas vaksin yang sama dengan Indonesia pada Rabu (23/12/2020). Dengan jumlah sampel sekitar 12.000-13.000 orang, tingkat efektivitas Sinovac yang diuji coba di Brazil diperkirakan lolos standar penggunaan vaksin dan layak untuk diberikan EUA.
Baca Juga
Dengan demikian, jika Brazil mengeluarkan EUA untuk Sinovac, BPOM dapat mengeluarkan izin penggunaan mengacu kepada hasil legitimasi yang dikeluarkan FDA Brazil.
Wiku menambahkan, perhitungan cakupan vaksinasi sedang digodok mendalam oleh pemerintah dengan tujuan utama mencapai herd immunity, serta sangat memperhatikan aksesibilitas seluruh elemen masyarakat.