Bisnis.com, JAKARTA – Peluang masyarakat Indonesia untuk diimunisasi vaksin Covid-19 lebih cepat cukup terbuka setelah Pemerintah Turki menyatakan rencana untuk menyuntikkan vaksin produksi Sinovac untuk warga di negara tersebut pada awal tahun depan.
Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) dr Syahrizal Syarif mengatakan emergency use authorization (EUA) yang digunakan oleh satu negara dalam penggunaan vaksin bisa menjadi acuan bagi negara lain.
Menurutnya, rencana Turki untuk memberikan imunisasi cukup masuk akal untuk disusul oleh Indonesia. Pasalnya, setelah Brazil berencana mengumumkan efektivitas vaksin Sinovac para Rabu (23/12/2020), dengan jumlah sampel sekitar 30.000 orang, peluang vaksin tersebut untuk menjadi layak guna cukup besar.
"Imunisasi vaksin Sinovac di Indonesia juga bisa dipercepat. Rabu (23/12/2020) Brazil akan mengumumkan hasil uji klinis. Nah, nanti tinggal diajukan saja dokumen terkait dengan penggunaan vaksin ke pihak Sinovac," ujar Syahrizal kepada Bisnis.com, Senin (21/12/2020).
Dia menambahkan Brazil mendapatkan confirm case dari sebanyak 170 sampel dengan total 12.000-13.000 orang yang dijadikan sampel. Angka tersebut, lanjutnya, dinilai mencukupi untuk dijadikan acuan aman dalam penggunaan vaksin.
Syahrizal menjelaskan untuk uji klinis ketiga, diperlukan minimal 10.000 sampel. Dengan demikian, uji coba vaksin Sinovac yang dilakukan di Brazil dinyatakan sesuai dengan syarat yang diperlukan.
Baca Juga
Sebagai informasi, uji coba klinis vaksin Covid-19 di Indonesia dilakukan terhadap sekitar 1.600 relawan. Jumlah tersebut dinilai sangat kecil sehingga membutuhkan waktu lebih lama - sekitar 8 bulan - untuk mengetahui efektivitas vaksin.
Selain itu, Brazil disebut memiliki sekitar 30 pusat pengujian, Turki 25 pusat pengujian, sedangkan Indonesia hanya 1 pusat pengujian.
Namun demikian, peluang Indonesia untuk mengikuti langkah percepatan vaksinasi mengikuti Turki masih terbuka lebar. Selain karena jenis vaksin yang digunakan sama, tren kasus Covid-19 di Indonesia dan Turki pun sama-sama tinggi sehingga menjadi indikator yang cukup kuat untuk melakukan percepatan imunisasi vaksin Covid-19.