Bisnis.com, JAKARTA – Turki berencana melakukan vaksinasi menggunakan vaksin Covid-19 besutan Sinovac Biotech Ltd. pada Januari tahun depan, sebelum uji klinis selesai dilakukan.
Pemerintah Turki telah megubah aturan yang memungkinkan adanya perubahan kerangka waktu vaksinasi.
Otoritas kesehatan setempat menyatakan uji klinis fase III di Turki melibatkan 12.500 relawan masih berjalan belum setengah jalan hingga saat ini sehingga diperkirakan uji klinis baru selesai pada Februari tahun depan.
Pemberian izin darurat akan dilakukan berdasarkan hasil dari uji klinis di Indonesia dan Brazil, sekaligus analisis sementara di Turki. Sejauh ini, belum ditemukan efek samping serius dari uji klinis yang saat ini sedang dilakukan.
Dikutip Bloomberg, Sabtu (19/12/2020), Badan Pengawas Obat dan Makanan Turki baru saja mengeluarkan peraturan yang mengizinkan vaksinasi sebelum uji klinis selesai.
Dalam perubahan aturan tersebut, ketika ada situasi luar biasa dimana penyakit menular mengancam kesehatan publik, vaksin yang belum mengantongi data komprehensif mengenai efektivitas, keamanan, dan kualitas bisa diberikan izin penggunaan darurat.
Baca Juga
Turki sendiri sudah menandatangani kerja sama pembelian vaksin Covid-19 Sinovac sebanyak 50 juta dosis. Pemerintah memperkirakan pengiriman awal 3 juta dosis akan tiba di Turki sebelum akhir tahun ini.
Per Kamis (19/12/2020), jumlah korban meninggal akibat Covid-19 mencapai angka tertinggi mencapai 243 orang. Hingga saat ini, hampir 2 juta kasus Covid-19 dilaporkan di Turki dengan kapasitasrrungan ICU rumah sakit di negara tersebut sudah menembus 74 persen.
Setidaknya ada enam vaksin Covid-19 yang berada pada tahap uji klinis III di seluruh dunia. Uji klinis tersebut berusaha membandingkan keamanan dan efektivitas vaksin dengan placebo.