Bisnis.com, JAKARTA – China mengklaim telah menyuntikkan lebih dari 1 juta vaksin Covid-19 sejak Juli dan merencanakan peluncuran bertahap yang menargetkan pekerja dengan risiko kerentanan tinggi.
Vaksinasi Covid-19 menggunakan vaksin produksi Sinovac Biotech Ltd. dan BUMN China National Biotec Group Co. telah dilakukan di Negeri Panda sejak kedua vaksin ini mengantongi izin penggunanan darurat pada Juli lalu.
Wakil Menteri Kesehatan Zeng Yixin mengatakan pemerintah berencana memperluas distribusi vaksin dengan melibatkan kelompok pekerja yang rentan terinfeksi misalnya tenaga kesehatan, bea cukai, petugas rantai pasok dingin, dan masyarakat yang memiliki riwayat penyakit serius.
Zeng mengemukakan musim dingin menjadi tantangan bagi pemerintah untuk menekan penularan Covid-19. Tetapi upaya pemerintah yang ketat di membatasi mobilitas penduduk di pintu perbatasan dan pengujian massal menjadi kunci langkah pengendalian itu.
“Target kami adalah mencapai angka kekebalan kelompok melalui vaksinasi sehingga penularan Covid-19 bisa ditekan,” jelasnya dikutip Bloomberg, Sabtu (19/12/2020).
Klaim pemberian vaksin sebanyak 1 juta membuat China menjadi negara terdepan dari Inggris dan Amerika Serikat yang baru saja mengeluarkan izin pengguna darurat terhadap vaksin Covid-19 besutan Pfizer Inc. dan BioNTech SE.
Baca Juga
Amerika Serikat juga baru saja memberikan izin penggunaan darurat terhadap vaksin Covid-19 dari Moderna Inc. pada Jumat lalu, sedangkan Rusa mengklaim telah menyuntikkan vaksin kepada 320.000 orang.