Bisnis.com, JAKARTA - Australia mengatakan telah menyusun gugatan yang kuat untuk melawan bea antidumping yang diberlakukan China pada ekspor jelai. Negara itu akan segera mengumumkan langkah selanjutnya ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
"Australia telah bekerja erat dengan industri biji-bijian untuk membangun kasus sekuat mungkin," kata Menteri Perdagangan Simon Birmingham dilansir Bloomberg, Selasa (15/12/2020).
Jelai dikenakan tarif lebih dari 80 persen pada Mei setelah China menuduh Australia membuang biji-bijian dan mensubsidi petani.
"Para petani dan petani biji-bijian Australia tidak disubsidi, mereka tidak membuang produknya ke pasar global dan kami jelas memiliki bukti untuk mengajukan kasus yang kuat,” kata Birmingham.
Dia mengatakan Australia dapat menempuh jalur hukum melalui WTO untuk tarif jelai dan anggur, yang juga menjadi sasaran bea cukai China.
Hubungan diplomatik antara kedua negara telah memanas setelah pemerintah Perdana Menteri Scott Morrison menyerukan penyelidikan internasional tentang asal-usul virus Corona awal tahun ini. Beijing mengecam Canberra karena menjadi boneka AS dan mencampuri urusan internalnya.
Baca Juga
Sepanjang tahun ini, China telah menghantam Australia dengan serangkaian pembatasan perdagangan produk termasuk tembaga, anggur, kayu, dan lobster. Birmingham meminta kepada China untuk membuka jalur komunikasi dan mematuhi sistem perdagangan berbasis aturan.