Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Izin Vaksin Covid-19: BPOM Tunggu Data Sinovac dan Uji Klinis Bandung serta Brazil

BPOM saat ini masih menunggu data-data yang disampaikan oleh Sinovac sebagai penyuplai vaksin. Selain itu juga menunggu hasil uji klinis dari Bandung dan Brazil.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sambutan pada Peluncuran Gelar Buah Nusantara 2020 di Jakarta, Senin (10/8/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sambutan pada Peluncuran Gelar Buah Nusantara 2020 di Jakarta, Senin (10/8/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berkeyakinan vaksin Covid-19 sebanyak 1,2 juta dosis yang tiba di Indonesia bisa menjadi pengubah permainan atau game changer untuk menahan penyebaran. Dengan begitu, kepercayaan masyarakat untuk kembali berkegiatan semakin meningkat.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa tahun ini 15 juta vaksin dalam bentuk bahan mentah juga akan tiba. Lalu tahun depan vaksin 1,8 juta dalam bentuk jadi.

“Kita berharap emergency use authorization [penggunaan obat dalam kondisi darurat sudah dapat diterbitkan BPOM [Badan Pengawas Obat dan Makanan],” katanya saat sambutan di Bisnis Indonesia Award 2020, Senin (14/12/2020).

Airlangga menjelaskan bahwa BPOM masih menunggu data-data yang disampaikan oleh Sinovac sebagai penyuplai vaksin. Selain itu juga menunggu hasil uji klinis dari Bandung dan Brazil.

“Sehingga dengan data yang ada secara saintifik, dari BPOM bisa keluarkan emergency use authorization. Pelaksanaan ini kita dorong untuk membangkitkan rasa aman dan kepercayan masyarakat tidak hanya terhadap konsumsi tapi juga berkegiatan sehari-hari,” jelasnya.

Kepercayaan publik ini berdampak pada pemulihan ekonomi. Covid-19 membuat laju pertumbuhan terpukul. Pada triwulan II/2020, produk domestik bruto Indonesia minus 5,32 persen.

Kemudian pada kuartal III/2020 masih minus walaupun lebih baik, yaitu 3,49 persen. Jika kondisi ini bisa dijaga, ekonomi di triwulan terakhir di angka minus 2 persen sampai positif 0,6 persen dan kembali normal pada 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper