Bisnis.com, JAKARTA – Bertepatan dengan kesepakatan pengembangan proyek DME, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif meresmikan Kilang Langit Biru Cilacap pada Kamis (10/12/2020) malam.
Kilang Langit Biru Cilacap (KLBC) yang telah sukses beroperasi selama setahun sejak Oktober 2019 ini diresmikan secara virtual oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, dan CEO Kilang Pertamina Internasional Ignatius Tallulembang.
Arifin mengapresiasi langkah Pertamina yang telah sukses menuntaskan KLBC dan telah mengintegrasikan operasionalnya dengan Kilang Cilacap selama lebih dari satu tahun. Kilang Cilacap merupakan salah satu kilang besar Pertamina yang berperan dalam menjaga swasembada dan kemandirian energi nasional.
Beroperasinya Kilang Langit Biru Cilacap tersebut, lanjut Arifin, merupakan wujud upaya Pertamina dalam mendukung program pemerintah untuk kemandirian dan ketahanan energi serta mengurangi impor gasoline. Upaya ini diharapkan berdampak pada pengurangan defisit neraca perdagangan Indonesia.
"Kami mengapresiasi usaha yang telah dilakukan Pertamina dalam menjalankan amanah tersebut melalui beroperasinya Kilang Langit Biru Cilacap yang telah berhasil meningkatkan produksi BBM jenis Pertamax yang memiliki kualitas lebih baik dan lebih ramah lingkungan," ujarnya dalam keterangan resminya, Jumat (11/12/2020).
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan sejak beroperasinya KLBC, kemampuan produksi Pertamax RON 92 di Kilang Cilacap meningkat signifikan sehingga dapat mengurangi impor dan berdampak pada defisit neraca perdagangan. Kualitas produk yang dihasilkan pun sangat bagus karena sudah sesuai standar Euro 4.
Baca Juga
Dia mengklaim selama masa pengerjaannya, proyek ini telah membuka lapangan kerja baik langsung maupun tidak langsung bagi sekitar 3.000 pekerja yang 70 persen di antaranya adalah pekerja lokal Cilacap. Selain itu berdasarkan data BPS, proyek ini menyumbang peningkatan GDP sebesar 0,12 persen.
"Khusus untuk KLBC ini, TKDN-nya mencapai 41,5 persen atau melebihi target yang sebesar 30 persen. Proyek ini juga menciptakan multiplier effect yang telah dirasakan masyarakat. Sehingga manfaat proyek tidak hanya dirasakan untuk Pertamina tapi juga negara. Karena itu kami berharap dukungan dari semua pihak untuk Pertamina," ujarnya.