Bisnis.com, JAKARTA – Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Olkiluoto di Finlandia sempat dikabarkan adanya peningkatan radiasi pada Kamis (10/12/2020) pukul 11.56 UTC atau pukul 18.56 WIB.
Dalam keterangannya, Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) mengungkapkan pihaknya memperoleh kabar dari Otoritas Keselamatan Radiasi dan Nuklir Finlandia (Finnish Radiation and Nuclear Safety Authority/STUK) tentang peristiwa di Unit 2 PLTN Olkiluoto.
“Tingkat radiasi yang meningkat diukur di dalam pabrik dan reaktor dimatikan. Menurut STUK, tidak ada radiasi dari fasilitas yang masuk ke lingkungan,” tulis IAEA dalam laman resminya, Kamis (10/12/2020).
Pada pukul 13.42 UTC atau sekitar 20.42 WIB, STUK memberi tahu IAEA bahwa tingkat radiasi di sekitar fasilitas berada dalam kisaran rata-rata untuk radiasi latar. STUK juga mengatakan bahwa tidak ada kerusakan bahan bakar dan semua sistem keselamatan berfungsi penuh, dan operator sedang mempersiapkan pembangkit untuk kembali ke status normal.
PLTN Olkiluoto terletak di Pulau Olkiluoto sekitar 220 km barat laut Helsinki. PLTN Olkiluto menggunakan reaktor dengan teknologi pendidihan air menjadi uap (boiling water reactor/BWR). Pada teknologi ini, selain sebagai pendingin, air juga digunakan sebagai moderator.
PLTN Olkiluoto memiliki 2 unit BWR yang masing-masing mampu menghasilkan 890 megawatt listrik (MW). Sementara itu, Unit 3 diperkirakan akan masuk ke sistem pada 2022 sejak dibangun mulai 2005. Rencananya, Unit 3 akan memiliki kapasitas 1.600 MW.
Unit 3 menggunakan teknologi yang berbeda yakni reaktor evolusioner (evolutionary power reactor/EPR). Reaktor ini merupakan pengembangan dari reaktor air bertekanan (pressurized water reactor/PWR). EPR seringkali disebut sebagai reaktor PWR Generasi III.