Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat penjualan eceran berdasarkan hasil survei yang dilakukan menunjukkan penurunan yang lebih dalam pada Oktober 2020 dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Pada Oktober 2020, Indeks Penjualan Riil (IPR) tercatat sebesar 183,5, turun -14,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dari -8,7 persen yoy pada September 2020.
Penurunan tersebut terjadi pada mayoritas kelompok yang dipantau seperti kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang tercatat kontraksi -5,6 persen yoy. Padahal pada September 2020, kelompok ini mengalami pertumbuhan positif 3,1 persen yoy.
Di samping itu, penurunan kinerja juga tercatat pada kelompok peralatan komunikasi dan informasi dan kelompok barang lainnya, dari masing-masingnya -22,2 persen yoy dan -51,8 persen yoy pada September 2020 menjadi -30,9 persen yoy dan 53,5 persen yoy.
Adapun berdasarkan kota yang disurvei, kinerja penjualan eceran menunjukkan penurunan di hampir seluruh kota pada Oktober 2020.
"Dari 10 kota yang disurvei, penjualan eceran di Kota Bandung mengalami penurunan terdalam sebesar -26 persen yoy pada Oktober 2020," tulis BI dalam laporannya, Kamis (10/12/2020).
Baca Juga
Sementara itu, IPR pada November 2020 diperkirakan tumbuh sebesar -0,4 persen secara bulanan (month-to-month/mtm). Kontraksi ini mengecil jika dibandingkan dengan pertumbuhan Oktober 2020 sebesar -5,3 persen mtm.
Perbaikan kinerja tersebut didorong oleh penjualan sejumlah kelompok barang, seperti suku cadang dan aksesoris, serta subkelompok sandang yang tumbuh positif sejalan kebutuhan yang meningkat menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan tahun baru.