Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Riil November Diperkirakan Membaik Dipicu Libur Nataru

Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) November 2020 yang tumbuh sebesar -0,4 persen secara bulanan (month-to-month/mtm). Kontraksi ini mengecil jika dibandingkan dengan pertumbuhan Oktober 2020 sebesar -5,3 persen mtm.
Suasana tenan makanan yang sepi di salah satu pusat perbelanjaan usai adanya anjuran untuk menjaga jarak sosial dan beraktivitas dari rumah untuk mencegah penyebaran virus corona di Jakarta, Senin (23/3/2020). Bisnis/Nurul Hidayat
Suasana tenan makanan yang sepi di salah satu pusat perbelanjaan usai adanya anjuran untuk menjaga jarak sosial dan beraktivitas dari rumah untuk mencegah penyebaran virus corona di Jakarta, Senin (23/3/2020). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat kinerja penjualan eceran tumbuh membaik pada November 2020.

Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) November 2020 yang tumbuh sebesar -0,4 persen secara bulanan (month-to-month/mtm). Kontraksi ini mengecil jika dibandingkan dengan pertumbuhan Oktober 2020 sebesar -5,3 persen mtm.

Perbaikan kinerja ini terdorong karena adanya momentum liburan Natal dan tahun baru.

"Perbaikan kinerja tersebut didorong oleh penjualan sejumlah kelompok barang, seperti suku cadang dan aksesoris, serta subkelompok sandang yang tumbuh positif sejalan kebutuhan yang meningkat menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional [HBKN] Natal dan tahun baru," tulis BI dalam laporannya, Kamis (10/12/2020).

Adapun, kelompok barang suku cadang dan aksesoris pada November 2020 tercatat tumbuh positif, masing-masing 2,4 persen mtm dan 4,8 persen mtm.

Di samping itu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga mengalami perbaikan meski maih dalam level kontraksi sebesar -0,5 persen mtm.

Secara tahunan, kinerja penjualan eceran pada November 2020 diperkirakan mengalami kontraksi -15,7 persen (year-on-year/yoy).

Kontraksi ini sedikit lebih dalam dibandingkan dengan pertumbuhan di Oktober 2020 sebesar -14,9 persen yoy. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan penjualan kelompok peralatan informasi dan komunikasi yang tercatat -34 persen yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper