Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Pengusaha Eleketronika (Gabel) menyatakan kondisi industri elektronika akan kembali ke posisi prapandemi pada 2021. Ada tiga hal penting yang dinilai patut diperhatikan agar proyeksi tersebut terealisasikan.
Ketua Umum Gabel Oki Widjadja mengatakan pasar elektronik di dalam negeri akan kembali seperti performa pada 2019. Namun, perbaikan pasar ekspor masih akan menunggu realisasi kebijakan Presiden Amerika Serikat ke-46 Joe Biden untuk mengatasi perang dagang Amerika Serikat-China.
"Kalau dievaluasi dari seluruh kapasitas produksi yang ada, mungkin [utilisasi industri elektornika nasional akan menjadi] lebih dekat ke 70 persen pada semester II/20212. Sekarang, [utilisasi industri elektronika] sekitar 50 persen," katanya kepada Bisnis, Rabu (9/12/2020).
Oki menyatakan sudah memberikan beberapa masukan kepada pemerintah. Secara umum, ada tiga usulan yang diberikan agar pasar elektronika nasional betul-betul pulih pada semester II/2021.
Pertama, penanganan pandemi Covid-19. Oki meminta agar pemerintah lebih serius dan terkoordinasi dengan seluruh unsur pemerintahan dan elemen masyarakat pada tahun depan.
Kedua, implementasi Undang-Undang No. 11/2020 tentang Cipta Kerja sampai kepada pelaksanaanya di lapangan. Oki menggaris bawahi implementasi UU Cipta Kerja agar dapat memudahkan proses investasi, perizinan, dan ketenagakerjaan.
Baca Juga
Ketiga, penyelesaiaan masalah-masalah perpajakang. Oki berujar sejauh ini masalah perpajakan masih mengganggu produsen elektronika dan alat-alat rumah tangga.
Senada, Skeretaris Jenderal Gabel Daniel Suhardiman mengatakna menyatakan masih ada kekhawatiran di pelaku industri nasional, terutama terkait dengan potensi gelombang penyebaran Covid-19 kedua pada musim dingin 2020-2021.
Dengan kata lain, perbaikan permintaan di pasar global akan lebih lama dari perkiraan Gabel. Daniel meramalkan performa ekspor elektronika lokal akan kembali normal paling cepat pada kuartal III/2021.
"Kalau kita bicara 2021, mungkin [rata-rata utilisasi pabrikan] masih kembali ke posisi 2019. [Prediksi] yang realistisnya seperti itu. [Performa industri elektronika] pada 2021 kembali ke posisi 2019," ujarnya.
Berdasarkan data Gabel, utilisasi industri elektronika pada kuartal II/2020 merosot sebesar 30-60 persen dari posisi kuartal I/2020 karena rendahnya permintaan pasar.
Adapun, produksi barang elektronika utama seperti pendingin ruangan, lemari es, dan mesin cuci turun 60-70 persen pada Mei-Juni 2020 secara tahunan. Sementara itu, utilitas pabrikan peralatan elektronika kecil akan merosot 50-70 persen secara tahunan.
"Total 1 tahun hampir bisa dipastikan [pertumbuhan volume produksi] negatif. Memang besar [penurunannya]. Tahun ini sebagian besar [pabrikan] akan mengalami kerugian," katanya.