Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wah! Investor China Akan Alihkan Investasi dari India ke Indonesia

Sejauh ini India telah melarang lebih dari 170 aplikasi China, termasuk Aliexpres, PUBG Mobile, dan CamScanner.
China/Reuters
China/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — India mempersulit investor China untuk menginvestasikan uang di perusahaannya setelah meningkatnya ketegangan di perbatasan India-China.

Dengan menutup pintu bagi perusahaan modal ventura China ke Indonesia, mereka sekarang mengalihkan fokus ke Indonesia.

Laporan tersebut menambahkan bahwa perusahan modal ventura seperti Shunwei Capital dari pendiri Xiaomi dan BAce Capital yang didukung oleh Ant Group kini beralih dari India ke Indonesia. Shunwei Capital, yang menjalankan dana senilai $ 3 miliar, berencana untuk membuat lebih banyak kesepakatan di Indonesia dan mengatakan bahwa mereka tidak melakukan investasi baru di India untuk saat ini.

Alih-alih membuat investasi baru di India, Shunwei mengatakan bahwa mereka akan fokus pada pengelolaan portofolio perusahaan yang ada. Di sisi lain, laporan FT seperti dikutip dari www.gizmochina.com, Senin (30/11/2020) menambahkan bahwa BAce Capital juga bergerak, tetapi tidak akan banyak aktif karena pasar kurang berkembang.

Investor China telah mendukung booming teknologi India. Mereka berinvestasi besar-besaran di beberapa perusahaan rintisan terkemuka, termasuk platform teknologi keuangan Paytm, penyedia layanan pengiriman makanan Zomato, dan raksasa ed-tech Byju's.

Namun, awal tahun ini, Pemerintah India mengungkapkan bahwa aturan baru yang ditujukan kepada investor China karena kekhawatiran pengambilalihan oportunistik, kini menyebabkan investor menghentikan pendanaan.

Selain itu, Pemerintah India telah melarang aplikasi China di negara itu selama berbulan-bulan dengan alasan masalah keamanan nasional, tetapi tanpa menunjukkan bukti apa pun dari klaim tersebut. Sejauh ini India telah melarang lebih dari 170 aplikasi China, termasuk Aliexpres, PUBG Mobile, dan CamScanner.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Zufrizal
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper