Bisnis.com, JAKARTA – Platform P2P lending, Lumbung Dana Indonesia, berkolaborasi dengan PT Jasa Sarana senilai Rp 10 triliun untuk akses permodalan UMKM dan retail sebanyak 1 juta pelanggan jaringan gas di Jawa Barat.
Penandatanganan kesepakatan itu dilaksanakan bertepatan dengan pelaksanaan JABAR Investment Summit, Senin (16/11/2020).
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Logistik dan Rantai Pasok, Rico Rustombi mengatakan program itu merupakan inovasi akses permodalan untuk mengakselarasi UMKM di tengah pandemi Covid-19.
Rico menilai kerja sama tersebut bisa memberikan manfaat yang besar bagi kedua belah pihak dan masyarakat untuk kemajuan dan pengembangan UMKM.
Dengan tersedianya akses pembiayaan permodalan, dia berharap sambungan jaringan gas bisa segera diwujudkan untuk pelaku UMKM dan retail sehingga ekonomi Jawa Barat semakin menggeliat.
“Kami mengapresiasi atas kepercayaan masyarakat dan pemerintah yang telah memberikan ruang dan kesempatan kepada pelaku atau penyelenggara platform P2P lending untuk berpartisipasi dalam mengakselerasi kualitas pembiayaan permodalan untuk UMKM,” kata Rico, dikutip dari keterangan resminya, Selasa (17/11/2020).
Baca Juga
Rico juga menyampaikan perkembangan penyaluran pendanaan untuk kebutuhan modal usaha UMKM dan retail dari P2P lending terus meningkat dan berkontribusi positif bagi pembangunan perekonomian nasional.
“Sampai saat ini sudah hampir Rp 129 triliun dana pinjaman telah tersalurkan melalui fintech. Pencapaian ini tentu adalah sebuah proses dan elaborasi serta inovasi yang efektif dan berjalan dengan baik antara seluruh stakeholder yaitu masyarakat, penyelenggara platform, pemerintah serta OJK sebagai regulator yang konsisten mengayomi perkembangan industri fintech di Indonesia,” jelasnya.
Direktur Investasi PT Jasa Sarana, Indrawan Sumantri mengemukakan kedua belah pihak sepakat untuk melakukan inisiasi kerja sama bisnis atas potensi usaha yang dimiliki oleh masing-masing pihak.
Sebagai langkah awal pelaksanaan kerjasama tersebut, Lumbung Dana dan PT Jabar Energy, anak usaha Jasa Sarana, telah menandatangani kesepakatan itu.
Menurutnya, kerjasama ini termasuk win win solution, dimana selama ini Jabar Energy dalam menyalurkan gas alam dengan membangun jaringan gas ke perumahan masih menggunakan dana APBD.
Padahal, sudah saatnya ketergantungan dengan APBD dikurangi dengan melibatkan pihak ketiga sebagai alternatif pembiayaan dan calon pelanggan menjadi mandiri dengan melakukan pembiayaan sendiri atas biaya penyambungan jaringan gas tersebut.
“Semua biaya tetap sama, selama ini harus menunggu anggaran Jabar Energy maka sekarang pelanggan memiliki alternatif pembiayaan sendiri sehingga waktu pemasangan lebih cepat,” ungkap dia.
Jasa Sarana menargetkan Jabar Energy dapat menyalurkan gas alam ke UMKM dan retail di Jawa Barat ke 1.000.000 pelanggan atau senilai Rp10 triliun dengan proses perijinan dari pihak berwenang secara bertahap.
“Dengan target itu, diharapkan dapat tercapai dalam waktu 5 tahun,” terang Indrawan.