Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengusaha Ingatkan Soal Keamanan Stok Pangan Awal 2021

Pasokan komoditas pangan perlu diperhatikan mengingat sejumlah negara pemasok masih memberlakukan pembatasan fisik yang bisa mengganggu logistik. 
Alat khusus pengangkat mengatur tumpukan karung berisi gula rafinasi di salah satu pabrik di Makassar, Sulsel, beberapa waktu lalu./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Alat khusus pengangkat mengatur tumpukan karung berisi gula rafinasi di salah satu pabrik di Makassar, Sulsel, beberapa waktu lalu./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku usaha memperingatkan pemerintah soal keamanan stok pangan untuk awal 2021. Sejumlah stok bahan baku industri pangan yang dipasok lewat pengadaan luar negeri dilaporkan kian menipis. 

“Harga pangan global menunjukkan kenaikan September-Oktober ini menurut laporan FAO dan yang paling konkrit di gula mentah, kita banyak impor dari Thailand dan Australia, mereka melaporkan kekurangan stok. Kami khawatir harus mendatangkan agak jauh dari Brasil,” kata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman dalam konferensi pers Jakarta Food Security Summit (JFSS), Jumat (13/11/2020).

Organisasi Pangan Dunia (FAO) memproyeksi produksi yang lebih rendah dari dua pemasok utama gula global, Brasil dan India, telah mengerek harga gula ke posisi 9,3 persen lebih tinggi dibandingkan dengan Oktober tahun lalu. Kondisi ini juga dipengaruhi oleh penurunan produksi gula di Thailand yang mencapai 5 persen akibat cuaca kering.

Adhi mengemukakan perizinan impor masih menjadi kendala dalam pengamanan pasokan gula mentah untuk industri, sehingga dunia usaha pun diliputi kekhawatiran pemasukan gula mentah akan terlambat karena pengiriman dari Brasil memerlukan waktu sekitar 45 hari.

“Komoditas lain seperti sereal juga memperlihatkan kenaikan seperti sereal. Saya sepakat kita harus ingatkan pemerintah mengenai pangan ini sangat sensitif. Kalau ada kekurangan akan membahayakan keamanan pangan nasional. Kita harus antisipasi,” lanjutnya.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Industri Makanan dan Peternakan Juan P. Adoe mengatakan pasokan komoditas pangan perlu diperhatikan mengingat sejumlah negara pemasok masih memberlakukan pembatasan fisik yang bisa mengganggu logistik. 

Produksi pangan pun diperkirakan bisa berkurang sampai 50 persen akibat terbatasnya aktivitas selama pandemi.

“Oleh karena itu di dalam negeri dari sisi hulu sampai hilir harus sinkronisasi untuk menjamin pasokan. Kalau tidak hal ini [potensi gangguan pasokan pangan] akan terulang,” kata Juan.

Permasalahan pasokan gula mentah ini pun telah disuarakan Gapmmi kepada Kementerian Perindustrian. Dalam surat Gapmmi yang ditujukan ke Menteri Perindustrian, Adhi meminta rekomendasi impor gula mentah untuk 2021 segera diterbitkan demi menjamin operasional industri makanan dan minuman Tanah Air.

“Kami mendapat pemberitahuan dari pemasok gula rafinasi tentang kurangnya bahan baku gula mentah dan pemasok gula rafinasi hanya sanggup untuk memasok ke industri sampai awal Januari 2021,” tulis Adhi dalam salinan surat yang diterima Bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper