Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rute Strategis LRT Mau Dihapus? LRT Jakarta Buka Suara

LRT Jakarta ikut buka suara perihal isu penghapusan rute LRT Jakarta Velodrome-Dukuh Atas yang sebenarnya cukup strategis.
Suasana proyek pembangunan LRT (Light Right Transit) di Kawasan Kuningan, Jakarta, Sabtu (11/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Suasana proyek pembangunan LRT (Light Right Transit) di Kawasan Kuningan, Jakarta, Sabtu (11/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Operator LRT Jakarta akhirnya buka suara terkait dengan penghapusan rute Light Rail Transit (LRT) atau kereta ringan DKI Jakarta memang sebaiknya menanti konfirmasi dari pemerintah provinsi DKI Jakarta.

Corporate Communication PT LRT Jakarta Ati Kurniati menyampaikan saat ini posisi LRTJ hanya sebagai operator termasuk PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai pihak kontraktor pembangunan tidak memiliki kuasa selain mendukung upaya pemerintah provinsi DKI Jakarta.

“Dengan posisi saat ini, kami pada dasarnya hanya bisa mendukung seluruh kegiatan dan keputusan Pemprov. Soal penghapusan memang hal ini harus langsung ke pemprov saja atau dengan Dishub,” katanya, Rabu (11/11/2020).

Sementara itu, Ketua Bidang Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aditya Dwi Laksana menilai dari sisi kelayakan Rute LRT Jakarta Velodrome-Dukuh Atas sebetulnya sudah merupakan rute yang strategis karena sesuai dengan kebutuhan mobilitas masyarakat dari kawasan pemukiman ke pusat kota. Selain itu juga dapat terintegrasi baik dengan moda transportasi lain seperti MRT, KRL Commuter Line, KA Bandara dan BRT Trans Jakarta.

Namun memang pembangunan jalur ke Dukuh Atas sangat tinggi kompleksitasnya dari sisi teknologi infrastruktur, pengadaan lahan, pengaturan dampak selama masa konstruksi serta tentu pembiayaan infrastrukturnya, sehingga bisa jadi ini faktor yang mendorong perubahan trase LRT tersebut.

Menurutnya rute baru dari Velodrome ke Klender hingga Pondok Bambu dan Halim juga harus sangat dipastikan dulu kelayakan teknis dan ekonomis dari rute tersebut serta kesesuaian dengan kebutuhan mobilitas masyarakat.

“Bagaimanapun rute tersebut kurang memiliki nilai strategis bila dibandingkan dengan rute ke Dukuh Atas yang menuju ke pusat kota. Kompleksitas pembangunannya juga belum tentu lebih rendah karena melintasi banyak kawasan pemukiman,” ujarnya.

Terlebih, kata dia, pembangunan infrastruktur perkeretaapian seperti LRT membutuhkan pendanaan yang sangat besar, sehingga kemanfaatan bagi masyarakat haruslah menjadi prioritas utama.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membantah adanya rencana untuk menghapus rute LRT Velodrome Rawamangun - Dukuh Atas. Bantahan itu disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria atau Ariza kepada awak media di Balai Kota DKI Jakarta pada Selasa (10/11/2020) malam.

“Semua masih dalam kajian belum diputuskan. Ada kajian-kajian tentang LRT sebelumnya dan dari Kelapa Gading, Velodrom Dukuh Atas, kemudian ada line sampai Klender, semua dalam kajian,” kata Riza.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper