Bisnis.com, JAKARTA - Rencana pembangunan rute LRT Velodrome Rawamangun-Dukuh Atas yang disebut dibatalkan dinilai terlalu terburu-buru. Pasalnya, penghentian rencana pembangunan tersebut didasari atas ketidakpastian pembangunan jalur MRT East-West yang belum tahu waktu dimulainya.
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menuturkan penghentian rencana pembangunan rute fase 2 LRT tersebut merupakan permintaan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Di rute ini memang sudah ada layanan bus TransJakarta, tetapi kalau tidak salah LRT rute ini dalam RITJ juga sudah ada. Informasinya, pemerintah pusat tidak setuju karena ada rute MRT East-West. MRT itu juga belum tahu kapan jadi dibangun," ujarnya, Selasa (10/11/2020).
Menurut Djoko, seharusnya pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta tidak menurunkan rencana pembangunan jalur LRT fase 2 ini karena belum adanya kepastian kapan pembangunan MRT East-West.
"Pendapat saya, kalau belum ada kepastian lebih baik jangan di-drop. Untuk sementara waktu sebelum MRT Timur-Barat terbangun jika benar akan dibangun seharusnya tidak dihentikan pembangunan LRT, masalahnya lintas yang ada sekarang tidak akan banyak menyedot penumpang," katanya.
Dia menegaskan agar pemerintah pusat dan pemerintah Provinsi DKI Jakarta benar-benar memikirkan dengan matang penghapusan rute LRT yang dapat menghubungkan warga Kelapa Gading langsung ke pusat kota tersebut.
Baca Juga
"Sebaiknya dipikirkan matang matang sebelum keputusan keluar. Yang pasti, jika terhubung hingga Dukuh Atas, akan menambah mudah warga Kelapa Gading menuju pusat kota," ujarnya.
Selain itu, dia mencontohkan keberadaan bus Transjakarta yang sejalur dengan rute MRT Jakarta saat ini saja terangnya malah membuka potensi pasar baru, bukannya saling membunuh.
Dengan demikian, bisa saja dengan adanya rute MRT East-West, LRT Kebayoran Lama-Kelapa Gading (21,6 km), serta rute Bus Transjakarta dapat menumbuhkan pasar pengguna angkutan umum massal yang berbeda-beda. Keberadaan masing-masing moda dapat saling mengisi.
Dia menerangkan koridor LRT saat ini memang benar-benar sepi peminat. Apalagi, koridor lainnya yakni Kelapa Gading-Pesing juga belum jelas kepastian waktu pembangunannya.
Rute LRT Jakarta sudah diatur di dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 55/2018 tentang Rencana Induk Transportasi Jabodetabek tahun 2018-2029. Proyek LRT Jakarta merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diatur di dalam Perpres No. 56/2018.
Terdapat 7 koridor LRT dalam RITJ tersebut yakni Kebayoran Lama-Kelapa Gading (21,6 km) yang mencakup rute yang sudah ada dan rencana fase 2 Rawamangun Velodrome-Dukuh Atas; lalu koridor Tanah Abang-Pulo Mas (17,6 km); Joglo-Tanah Abang (11 km); Puri Kembangan-Tanah Abang (9,3 km), Pesing-Kelapa Gading (20,7 km); Pesing-Bandara Soekarno Hatta (18,5 Km), dan Cempaka Putih-Ancol (10 km).
Penghapusan rute LRT Rawamangun-Dukuh Atas terdapat di dalam paparan Dinas Perhubungan DKI Jakarta pada 22 Oktober 2020. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun sudah mengirimkan surat perubahan rute ini ke Kementerian Perhubungan pada 17 September 2020.