Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura II (Persero) memprediksi peningkatan penumpang di Bandara Soekarno-hatta bakal mencapai 68.000 orang atau meningkat dari rata-rata harian yang hanya 45.000 penumpang.
VP Corporate Secretary Angkasa Pura I Yado Yarismano memproyeksi Minggu (1/11/2020) menjadi puncak arus balik libur panjang 2020.
"Kalau estimasi, untuk hari ini di Bandara Soekarno-Hatta diprediksi sekitar 65.000-68.000 penumpang, ketika rata-rata masa pandemi itu sekitar 45.000 per hari," ungkapnya kepada Bisnis, Minggu (1/11/2020).
Pandemi Covid-19 memberikan tantangan terberat sepanjang sejarah dunia penerbangan termasuk bagi PT Angkasa Pura II (Persero). AP II pun memanfaatkan teknologi agar aktivitas dan konektivitas penerbangan tetap terjaga.
President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin pihaknya terus berupaya meningkatkan kapabilitas digital untuk menjadi bagian dari industri global.
“Di tengah pandemi ini kami meluncurkan pelatihan berbasis virtual reality bagi staf operasional bandara supaya dapat tetap berlatih dengan aman," paparnya.
Baca Juga
Pemanfaatan teknologi di bandara AP II di tengah pandemi yang utama adalah untuk mendukung konsep Biosafety dan Biosecurity Management.
Biosecurity Management berguna melindungi publik dari bahaya Covid-19, sedangkan Biosafety Management merupakan upaya membuat lingkungan dan infrastruktur tetap sehat, aman dan higienis.
Implementasi teknologi yang diterapkan di dalam kedua konsep tersebut semisal penggunaan thermal scanner untuk mendeteksi suhu tubuh secara masif dan penggunaan aplikasi Travelation untuk mengurangi kontak.
Selain itu, AP II juga menghadirkan layanan Video Customer Assistant (VICA) yang menghadirkan asistensi kepada masyarakat melalui virtual, dan penyediaan smart vending machine dengan produk alat pelindung diri (APD).
Awal mengatakan pemanfaatan teknologi di tengah pandemi juga dilakukan untuk meningkatkan operasional bandara. Di kawasan Bandara Soekarno-Hatta tepatnya di gedung AOCC sudah dioperasikan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Surya [PLTS] sejak September 2020 sebagai upaya meningkatkan efisiensi operasional.
Dia menambahkan teknologi baru yang dikenalkan di tengah pandemi ini melengkapi teknologi yang sudah digunakan sebelum adanya pandemi, yaitu antara lain Airport Operation Control Center (AOCC) di Bandara Soekarno-Hatta dan Terminal Operation Center (TOC) di bandara lain.
“Di dalam AOCC tersebut, kami juga mengembangkan sistem teknologi informasi yakni Airport Collaborative Decision Making [A-CDM] yang mulai digunakan saat pandemi ini untuk membuat operasional penerbangan efektif dan efisien,” jelasnya.