Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wartsila Akan Memasok Pembangkit Listrik Freeport di Amamapare

Peralatan pembangkit Wartsila dijadwalkan dikirimantara Juli dan November 2021.
Truk diparkir di tambang terbuka tambang tembaga dan emas Grasberg di dekat Timika, Papua, pada 19 September 2015./ANTARA FOTO-Muhammad Adimaja
Truk diparkir di tambang terbuka tambang tembaga dan emas Grasberg di dekat Timika, Papua, pada 19 September 2015./ANTARA FOTO-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA — Wartsila akan memasok pembangkit listrik berkapasitas 128 megawatt yang dibangun PT Freeport Indonesia di Amamapare yang merupakan pelabuhan dan lokasi pengolahan tambang Freeport di Papua.

Dari sana, listrik nantinya akan dialirkan melalui ke tambang Grasberg melalui jalur transmisi sepanjang 100 kilometer.

Wartsila akan bermitra dengan perusahaan rekayasa konstruksi Indonesia PT PP Tbk. dalam proyek yang akan membutuhkan 14 set pembangkit bahan bakar ganda 34DF Wartsila. Wartsila tidak menyebutkan nilai kontrak yang diperolehnya tersebut.

George Baninni, Wakil Presiden Eksekutif Freeport Indonesia, menatakan bahwa pihaknya telah menyelesaikan penambangan terbuka di distrik Grasberg dan sekarang mengembangkan tambang bawah tanah berskala besar dan berkualitas tinggi.

“Untuk ini, sangatlah penting bagi kami untuk memiliki pasokan energi yang andal dan efisien, dan genset Wartsila akan mengirimkan tenaga listrik yang kami butuhkan," katanya seperti dikutip dari www.miningmagazine.com, Kamis (22/10/2020).

Kari Punnonen, Direktur Bisnis Energi, Australasia, Wartsila mengatakan bahwa perusahaannya telah menawarkan biaya siklus hidup total yang paling kompetitif, tetapi pengalaman lokal itu juga merupakan faktor penyebabnya.

"Biaya ini pada akhirnya menjadi faktor penentu dalam pemberian kontrak berharga ini. Namun, kami memiliki pembangkit listrik yang beroperasi di sekitar lokasi ini, yang memberikan referensi penting sebagai bagian dari proses pengambilan keputusan."

Wartsila dalam pernyataannya menyebutkan bahwa bahwa mesin 34DF juga dapat beroperasi pada berbagai bahan bakar, misalnya, gas alam. Awalnya, mesin akan menggunakan biodiesel B30 Indonesia. Mesin juga dapat mengintegrasikan energi dari sumber terbarukan.

Peralatan Wartsila dijadwalkan untuk pengiriman antara Juli dan November 2021. Tujuh mesin pertama diharapkan akan diserahkan secara resmi pada Maret 2022, dengan tujuh sisanya akan diserahkan pada Juli 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Zufrizal
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper