Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inka Dapat Proyek Rp162,1 Triliun di Kongo, Ini Tantangannya

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menyebutkan sejumlah tantangan yang bakal dihadapi PT Industri Kereta Api (Inka) saat menyelesaikan proyek di Kongo.
Kegiatan pembuatan kereta Api di PT INKA (Persero) di Madiun, Jawa Timur,  Selasa (15/1/2019)./Bisnis-Agne Yasa
Kegiatan pembuatan kereta Api di PT INKA (Persero) di Madiun, Jawa Timur, Selasa (15/1/2019)./Bisnis-Agne Yasa

Bisnis.com, JAKARTA – Keterlibatan PT Industri Kereta Api (Inka) dalam penyediaan sarana KA senilai US$11 miliar atau setara Rp162,1 triliun di Kongo hingga bersama dengan BUMN karya lainnya untuk membangun infrastrukturnya menjadi tantangan ke depan untuk bisa membuktikan kredibilitas dan perluasan pasar perseroan.

Ketua Bidang Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aditya Dwi Laksana mengatakan faktor esensial bagi Inka dalam proyek di Kongo adalah untuk membuktikan kemampuan Inka dalam penyediaan sarana kereta berpenggerak listrik dan diesel serta lokomotif yang andal dan berkualitas prima.

Menurutnya, jika nantinya Inka dapat membuktikan kemampuannya untuk penyediaan kereta berpenggerak dan lokomotif di Kongo, seperti yang saat ini juga sedang dilakukan untuk pasar Filipina, dapat memperkuat kredibilitas dan potensi pasar yang dapat ditembus mereka pada masa mendatang. Terkait hal ini, Inka juga perlu memperkuat dari sisi litbang dan juga aspek alih teknologi.

“Hal yang berbeda bagi Inka adalah karena pada proyek di Kongo ini tidak hanya sekadar menjual sarana KA, akan tetapi juga membangun infrastruktur perkeretaapian, yaitu perkeretaapian perkotaan dan jaringan KA ke pelabuhan di Kongo,” jelasnya, Jumat (16/10/2020).

Dia berpendapat faktor kritikalnya adalah terletak pada kompleksitas yang lebih ting dan juga memerlukan sinergi antar BUMN yang harus lebih solid terutama dari sisi pembangunan infrastrukturnya serta keterpaduan dengan sarana yang akan dioperasikan.

Sejauh ini dia menilai langkah Inka sudah tepat untuk mengembangkan bisnis dan pasarnya pada negara-negara Asia-Afrika yang sedang mulai mengembangkan dan membenahi infrastruktur transportasinya.

Menurutnya selain pasar di negara-negara tersebut potensial dari sisi kebutuhan sarana untuk pengembangan transportasi yang bisa dipenuhi Inka, tetapi juga memungkInkan Inka mengambil ceruk pasar yang tingkat kompetitifnya dengan produsen lain lebih sesuai dengan kapasitasnya.

Hal itu dibuktikan dengan Inka yang berhasil menembus pasar di negara-negara Asia seperti Bangladesh, Filipina, dan juga akan membidik pasar Afrika seperti Kongo, Zambia, Zimbabwe.

Dia juga berpendapat proyek perkeretaapian di Kongo yang berhasil didapatkan oleh Inka dengan kolaborasi beberapa BUMN lain untuk membangun infrastruktur perkeretaapian di negara tersebut juga mencermInkan BUMN di Indonesia mulai mendapat kepercayaan untuk mengerjakan proyek-proyek infrastruktur besar di negara-negara lain.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper