Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kembangkan Pariwisata Berkelanjutan di Labuan Bajo, Ini Acuannya

Labuan Bajo telah ditetapkan sebagai lokasi pilot project untuk pembangunan center of safety yang nantinya akan diterapkan di destinasi lain. 
Komodo menjadi iko di Labuan Bajo./KBRI Budapest
Komodo menjadi iko di Labuan Bajo./KBRI Budapest

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mengatakan pengembangan dan pembangunan pariwisata berkelanjutan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), harus mengacu kepada Integrated Tourism Master Plan (ITMP).

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo mengatakan ITMP perlu segera disusun sehingga pengembangan dan pembangunan dapat dilakukan secara terpadu dan komprehensif.

Dia menambahkan, dalam proses penyusunan ITMP, perlu dilakukan desain secara teliti, serta mempertimbangkan potensi pasar yang ada, baik domestik maupun internasional.

"Sehingga pembangunan yang ada itu tepat sasaran dan terukur. Kita harus bisa mencocokkan antara supply dan demand dan perlu ada target yang jelas, target yang terukur, breakdown pekerjaan, timeline yang jelas, dalam pembentukan ITMP tersebut," kata Angela dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Rabu (7/10/2020).

Selain itu, lanjutnya, entitas penting yang harus dibangun adalah center of safety yang mampu mendukung keperluan masyarakat dan wisatawan dari segi keamanan, keselamatan, dan kesehatan. 

Sebagai informasi, Labuan Bajo telah ditetapkan sebagai lokasi pilot project untuk pembangunan center of safety yang nantinya akan diterapkan di destinasi lain. 

Labuan Bajo juga merupakan lokasi pilot project untuk penerapan pengelolaan sampah plastik di destinasi wisata bahari sebagai aksi dari Permenparekraf Nomor 5 tahun 2020, yang memerlukan dukungan dari pemerintah daerah untuk implementasinya.

Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat menambahkan pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo dan sekitarnya harus berbasis masyarakat.

Pemerintah pusat bersama dengan pemerintah daerah, lanjutnya, harus dapat mendefinisikan pariwisata kualitas premium yang memberikan dampak ke masyarakat. 

"Premium itu artinya mendesain seluruh pembangunan, mulai dari kebijakan pemerintah untuk kepentingan community tourism yang berkelanjutan," ujar Viktor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper