Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo berharap bantuan pemerintah dapat menjadi modal bagi pelaku usaha mikro dan kecil di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur untuk naik kelas. Dia mengingatkan bantuan modal kerja jangan digunakan untuk belanja yang bersifat konsumtif.
“Kapan-kapan saya bisa mampir ke tempat Bapak Ibu sekalian untuk melihat, oh usahanya sudah berkembang lebih baik. Itu yang kita inginkan dari mikro bisa menjadi kecil dan yang kecil bisa jadi menengah itu yang kita harapkan,” kata Presiden seperti disiarkan akun Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (1/10/2020)
Hal tersebut Jokowi sampaikan saat memberikan bantuan modal kerja sebesar Rp2,4 juta kepada para pelaku usaha mikro dan kecil di Labuan Bajo. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari bantuan pemerintah untuk menekan dampak sosial dan ekonomi pandemi Covid-19.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga kembali mengingatkan para pelaku usaha mikro dan kecil di Labuan Bajo yang mengandalkan sektor pariwisata tidak putus semangat. Seperti diketahui, industri pariwisata merasakan dampak terbesar dari pandemi Covid-19.
Jokowi juga mengatakan para pelaku usaha mikro dan kecil tidak sendirian merasakan kesulitan ekonomi. Pengusaha berskala menengah hingga internasional pun dalam kondisi serupa.
Dalam kegiatan serupa sebelumnya, Presiden bahkan menyatakan Indonesia dan 215 negara lain juga dalam situasi sulit. “Tidak ada yang tidak [sulit]. Termasuk negara juga sama. Dan itu dialami tidak hanya oleh negara kita Indonesia, tapi 215 negara mengalami hal yang persis sama. Artinya pandemi ini seluruh dunia,” kata Jokowi.
Baca Juga
Namun, Jokowi mengajak para pelaku usaha mikro dan kecil bersyukur. Pasalnya, ekonomi Indonesia masih bergerak dan pemerintah terus menekan penyebaran virus Corona.
“Dan ya ini situasinya memang, sebuah situasi yang betul-betul harus kita hadapi sebagai cobaan, sebagai ujian dari Allah. Kita ambil hikmahnya,” katanya.
Adapun, sebelumnya Presiden Jokowi mengklaim realisasi program bantuan presiden atau Banpres Produktif dan Banpres Modal Kerja berjalan dengan baik. Hingga 23 September 2020, penyaluran dana untuk program tersebut telah mencapai Rp14,183 triliun.