Bisnis.com, JAKARTA – Scoot optimistis maskapai berbiaya rendah (low cost carrier/LCC) mampu pulih lebih cepat pada masa pandemi Covid-19.
Chief Commercial Officer Scoot Calvin Chan mengatakan masyarakat cenderung memilih perjalanan titik-ke-titik yang bebas repot dan destinasi dengan jarak dekat yang merupakan kelebihan utama maskapai dengan jenis layanan minimum. Meskipun memerlukan waktu cukup lama untuk pulih, LCC akan berada dalam posisi yang baik pada saat pemulihan pasca Covid-19.
“Kami mengantisipasi pada saat industri perjalanan mulai pulih, orang cenderung memilih perjalanan titik-ke-titik yang bebas repot dan destinasi yang dekat. Ini merupakan penawaran khas LCC, dibandingkan dengan maskapai full-service yang cenderung mengandalkan lalu lintas yang menghubungkan lokasi lebih jauh,” jelasnya kepada Bisnis.com, Rabu (30/9/2020).
Menurutnya maskapai LCC biasanya mengandalkan perjalanan wisata, yang diharapkan pulih lebih dulu, sedangkan maskapai dengan jenis layanan penuh lebih mengandalkan perjalanan bisnis, yang akan pulih relatif lebih lambat.
Calvin menekankan dengan perjalanan wisata cenderung lebih cepat pulih daripada perjalanan bisnis, maka penumpang cenderung memilih perjalanan titik-ke-titik dan destinasi yang dekat, yang merupakan penawaran utama LCC. Tujuan destinasi yang lebih dekat berarti diperlukan penerbangan yang lebih pendek untuk meminimalkan waktu perjalanan.
Selain itu penumpang juga kemungkinan besar masih mengencangkan ikat pinggang mereka dan mencari opsi tarif yang lebih murah untuk perjalanan. Pihaknya dapat tetap menawarkan tarif yang lebih ramah di kantong karena biaya operasi yang lebih rendah.
Baca Juga
“Untuk itu Scoot telah memperkuat apa yang menjadi fokus kami selama ini, yaitu menjaga biaya rendah, sekaligus memberi penumpang keyakinan bahwa langkah keamanan yang ketat dan kebijakan yang fleksibel memberikan ketenangan," ujarnya.