Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Tunda Investasi Tahun Ini, Niat Investor Diyakini Tak Berubah

Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang kembali diterapkan di Ibu Kota DKI Jakarta dinilai pengusaha justru memberikan sinyal positif bagi para investor.
Pekerja menyelesaikan pembuatan perangkat alat elektronik rumah tangga di PT Selaras Citra Nusantara Perkasa (SCNP), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/8/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Pekerja menyelesaikan pembuatan perangkat alat elektronik rumah tangga di PT Selaras Citra Nusantara Perkasa (SCNP), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/8/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA -- Penundaan realisasi investasi dari para investor akibat belum pulihnya situasi krisis kesehatan dinilai tidak akan mengubah pikiran para investor yang sudah berencana menanamkan modal di Tanah Air.

Wakil Ketua Bidang Ketenagakerjaan dan Hubungan Industri Kadin Indonesia Anton J. Supit mengatakan penundaan rencana investasi dalam waktu 1-2 bulan tidak menjadi soal bagi para investor yang ingin masuk dalam kondisi aman.

"Investor kan mikirnya jangka panjang. Jadi, tertunda 1-2 bulan tidak akan jadi soal bagi investor. Soalnya, mereka tidak terburu-buru untuk masuk sekarang," kata Anton kepada Bisnis, Senin (14/9/2020).

Bahkan, kata Anton, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang kembali diterapkan di Ibu Kota DKI Jakarta justru memberikan sinyal positif bagi para investor. Hal tersebut dinilai menjadi cerminan atas keseriusan pemerintah dalam menangani Covid-19.

Terkait dengan hal tersebut, Anton menilai pemerintah mesti memastikan bahwa target investasi yang tengah dikejar mampu mengatasi masalah dalam negeri, yakni terciptanya lapangan kerja sebanyak mungkin.

Dua tahun lalu, kata Anton, setiap 1 persen dari pertumbuhan ekonomi memerlukan kurang lebih 200.000 tenaga kerja. Sesuai dengan target pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5,5 persen tahun depan, maka diperlukan penyerapan sekitar 5 juta tenaga kerja.

"Antara jumlah investasi yang masuk dengan jumlah lapangan kerja yang diciptakan adalah dua hal yang berbeda. Dan kita perlu dua-duanya," lanjut Anton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper