Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku industri keramik mengharapkan selama PSBB total kembali diterapkan per 14 September nanti toko-toko ritel keramik tetap diperbolehkan beroperasi normal.
Ketua Umum Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (Asaki) Edy Suyanto mengatakan harapan tersebut sekaligus menjadi antisipasi agar tidak terulang kejadian penutupan toko ritel, seperti pada PSBB pertama kali dilakukan.
"Selama ini toko-toko tersebut telah menerapkan juga protokol kesehatan seperti wajib penggunaan masker, pengecekan suhu tubuh, tersedianya hand sanitizer, dan pembatasan jumlah pelanggan," katanya kepada Bisnis, Kamis (10/9/2020).
Baca Juga
Edy mengemukakan saat pelaksanaan PSBB awal Maret di Jakarta adanya larangan pembukaan toko ritel keramik telah memaksa industri keramik menurunkan utilisasi produksi dari 65 persen menjadi 30 persen. Hal itu disertai dengan perumahan karyawan sekitar 15.000 orang.
Adapun penjualan produk keramik melalui toko ritel saat ini masih menjadi mayoritas atau sekitar 70-75 persen dan sisanya melalui toko bahan bangunan.
"Asaki memandang tidak perlu dilakukan penutupan toko ritel keramik karena kegiatan tidak membuat kerumunan atau berkumpulnya banyak orang di satu titik," ujarnya.