Bisnis.com, JAKARTA— Mesir dan Indonesia sedang mempelajari pembentukan komite perdagangan bersama dan menghilangkan semua kendala yang dihadapi dalam perdagangan antara kedua negara.
Menteri Perdagangan dan Industri Mesir Nevine Gamea mengatakan bahwa sudah ada kesepakatan antara pemerintah kedua negara yang menjelaskan pentingnya pembentukan komite untuk memfasilitasi pergerakan pertukaran perdagangan.
Nota kesepahaman (memorandum of understanding) bilateral untuk membentuk komite akan ditandatangani setelah studi selesai. Penandatanganan MoU akan dilakukan melalui konferensi, terkait dengan pandemi virus Corona (Covid-19) yang sedang berlangsung.
Hal tersebut disampaikan Gamea saat bertemu dengan Dubes RI di Kairo Helmy Fawzy beserta delegasi pendamping di hadapan Ahmed Maghawry, Head of Commercial Representation Authority.
Pertemuan tersebut seperti dikutip dari https://dailynewsegypt.com/, Rabu membahas cara-cara untuk meningkatkan kerja sama ekonomi bersama antara Mesir dan Indonesia di bidang perdagangan, industri dan investasi. Indonesia adalah salah satu negara yang paling signifikan secara ekonomi di Asia Tenggara dan ekspor utama Mesir ke pasar di kawasan itu.
Gamea menuturkan bahwa kementeriannya sedang mengadopsi serangkaian kebijakan dan langkah perdagangan baru yang akan meningkatkan tingkat perdagangan perdagangan antara Mesir dan mitra utamanya, termasuk Indonesia.
Baca Juga
Dia mencatat bahwa nilai tukar perdagangan antara kedua negara tetap relatif stabil meskipun ada pandemi Covid-19. Hal ini mencerminkan ketajaman kedua belah pihak dalam mengembangkan hubungan perdagangan bilateral mereka.
Menteri menekankan pentingnya mengaktifkan peran Dewan Bisnis Gabungan Mesir-Indonesia dalam kerja sama komersial, industri, dan investasi serta produksi bersama di sejumlah industri dasar.
Gamea mencontohkan ekspor Mesir memiliki peluang bagus untuk masuk ke pasar Indonesia, terutama di sektor produk kimia, pupuk, besi baja, ban, dan komoditas pertanian.
Dia menunjukkan keinginan Pemerintah Mesir untuk mengembangkan hubungan bersama dengan Indonesia terkait usaha kecil dan menengah. Sektor ini juga merupakan salah satu sektor utama yang menyediakan lapangan kerja, sekaligus mendukung sistem pengembangan masyarakat.
Gamea menambahkan Indonesia menempati urutan ke-55 dalam daftar negara yang berinvestasi di Mesir dengan proyek senilai US$111,6 juta yang mencakup 22 proyek di sektor industri, konstruksi, layanan, komunikasi, dan teknologi informasi.
Sementara itu, Dubes Fawzy menekankan pentingnya penguatan kerja sama Mesir-Indonesia bersama di berbagai sektor ekonomi.
Hal ini harus dilakukan dengan cara yang memberi kontribusi untuk mendukung pergerakan pertukaran perdagangan dan membangun proyek investasi bersama di semua bidang industri, terutama dalam produksi obat dan perbekalan kesehatan.
Menurut Fawzy, Menteri Perdagangan RI Agus Suparmanto sedang mempertimbangkan kunjungan ke Kairo untuk membahas cara meningkatkan hubungan perdagangan kedua negara.