Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menko Luhut: Infrastruktur Darat Bisa Kerek Pertumbuhan Ekonomi

Menko Marves Luhut menilai pengembangan infrastruktur darat bisa menunjang pertumbuhan ekonomi dan memberikan kontribusi yang signifikan.
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan dalam Digital Launch of Indonesia's Multi-Stakeholder Action Plan, Rabu (22/4/2020). Istimewa/ Humas Kemenko Marves
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan dalam Digital Launch of Indonesia's Multi-Stakeholder Action Plan, Rabu (22/4/2020). Istimewa/ Humas Kemenko Marves

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mengutamakan pengembangan infrastruktur jalan baik di wilayah Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa, yang bisa mempengaruhi kenaikan pertumbuhan ekonomi.

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan menuturkan transportasi darat adalah sektor penting dan memberikan kontribusi signifikan dalam ekonomi nasional.

"Dari studi LPPM FE UI kenaikan stok jalan sebesar 1 persen akan menaikkan pertumbuhan ekonomi hingga 8,8 persen. Karenanya sangat penting kami membangun infrastruktur jalan baik dalam bentuk investasi pemerintah maupun swasta dalam proyek KPBU," paparnya, Rabu (19/8/2020).

Dia menegaskan konektivitas jalan juga menjadi komponen penting untuk mendorong transformasi ekonomi di sektor manufaktur dan jasa. Dengan demikian, anggaran pembangunan jalan pun setiap tahunnya terus meningkat.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan anggaran Rp4,98 triliun untuk proyek pembangunan jalan nasional sepanjang 369 kilometer pada tahun ini.

Pada 2020 pembangunan jalan yang akan dibangun oleh Direktorat Jenderal Bina Marga sepanjang 369,11 kilometer dengan alokasi anggaran sebesar Rp4,98 triliun.

Luhut meneruskan bahwa pemerintah memiliki komitmen kuat membangun infrastruktur transportasi darat dan tidak hanya di Pulau Jawa, tetapi seluruh wilayah Indonesia.

"Seperti jalan tol Sulawesi sampai Bali, sampai pengembangan jaringan kereta api di Kalimantan, Sulawesi dan Bali," imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper