Bisnis.com, JAKARTA – Pengembangan hunian, kawasan industri, hingga kawasan komersial menjadi bidikan ekspansi PT Jasamarga Related Business (JMRB), anak perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Terkait dengan hal itu, menurut Direktur PT JMRB Cahyo Satrio Prakoso, JMRB sebagai master developer akan menggandeng para investor strategis ataupun developer besar.
Dia mengemukakan bahwa perusahaan itu semakin gencar melakukan ekspansi bisnis, salah satunya adalah toll corridor development (TCD).
Sejalan dengan terus bertambahnya ruas jalan tol baru yang dibangun oleh PT Jasa Marga, ujarnya, PT JMRB, melihat peluang bisnis pengembangan kawasan di sekitar jalan tol.
Cahyo mengutarakan JMRB mengembangkan TCD yang relevan dengan bisnis utama induk usaha yakni di bidang jalan tol.
Dia berpandangan pengembangan kawasan TCD menyimpan potensi yang amat besar karena berada di area sekitar jalan tol yang merupakan urat nadi penggerak roda perekonomian.
“Jasa Marga memiliki konsesi jalan tol lebih dari 1.500 km, sekaligus sebagai operator jalan tol terbesar di Indonesia. Oleh karena itu, kami akan mengembangkan lini bisnisnya dengan memanfaatkan potensi besar yang dimiliki Jasa Marga,” kata Cahyo melalui keterangan tertulis pada Selasa (18/8/2020).
Melalui TCD, JMRB berharap nantinya proyek ini dapat dikembangkan menjadi lini bisnis yang dapat diandalkan. Menurut Cahyo, konsep pengembangan kawasan TCD beragam dan tidak terpaku pada sektor tertentu.
“Sektor bisnis yang dapat dikembangkan melalui TCD sangat luas, bisa sebagai pengembangan residensial, kawasan industri, hingga kawasan komersial, termasuk transportation hub, logistic hub, dan sebagainya. Terdekat, kami akan mengembangkan TCD di sekitar ruas Jalan Tol JORR dan Jagorawi,” paparnya.
Dalam menjalankan bisnisnya, JMRB sebagai master developer akan menggandeng para investor strategis ataupun developer besar. Bahkan, ke depannya, JMRB berencana go public.
Sebelumnya, PT JMRB dipercaya mengembangkan sejumlah bisnis yang memanfaatkan sektor utama Jasa Marga yakni pengembangan dan pengelolaan rest area, pengelolaan media periklanan, dan utilitas di rumija (ruang milik jalan) tol ataupun rest area, building management, hingga properti hunian.