Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INSA: Target Jokowi Soal Transportasi Ambisius, tapi Realistis

INSA menyebut target Presiden Jokowi soal transportasi dan logistik terlalu ambisius, tetapi realistis karena dibutuhkan untuk mengerek kinerja perekonomian.
Foto udara kawasan New Priok Container Terminal, Jakarta. Bisnis
Foto udara kawasan New Priok Container Terminal, Jakarta. Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Target Presiden Joko Widodo yang termasuk dalam sektor transportasi dan logistik pada 2021 dinilai ambisius, terutama dalam upaya peningkatan efisiensi logistik dan pengembangan konektivitas.

Ketua DPP Indonesia National Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto menilai target pemerintah cukup ambisius, tetapi masih cukup realistis mengingat adanya target mengerek kinerja ekonomi.

"Saya kira apa yang dikemukakan dan targetnya Presiden cukup ambisius, meski masih cukup realistis. Pemerintah juga sudah memiliki fokus untuk kerek kinerja ekonomi," jelasnya kepada Bisnis.com, Senin (17/8/2020).

Namun, realisasi di lapangan seluruh target terutama pemulihan ekonominya bergantung pada realisasi di lapangan. Dia menegaskan tidak setiap program dan kebijakan Presiden Jokowi akan mudah dan cepat diimplementasikan dan berdampak pada masyarakat.

Dia menilai pada Kuartal II/2020 sektor transportasi keseluruhan minus hingga 30,84 persen (yoy), sedangkan kinerja sektor transportasi laut turun hingga 17,48 persen (yoy). Ini menjadi imbas dari Covid-19.

"Kami di perusahaan pelayaran ini sedang berusaha untuk menjaga arus kas kami. Makanya kami membutuhkan dukungan stimulus soal moneter yakni pemberian rescheduling atau penjadwalan ulang pembayaran angsuran pokok pinjaman," ujarnya.

Dia menegaskan pentingnya pemberian reconditioning atau keringanan syarat pinjaman agar bisa segera direalisasikan di lapangan. Dengan begitu, akan industri transportasi dapat tetap bertahan hingga 2021.

Salah satu target Presiden yakni implementasi B30 dan persiapan B100 pada campuran BBM bagi mesin diesel. Dia menilai B30 merupakan tantangan tersendiri di sektor pelayanan.

"Untuk B30 ini memang menjadi tantangan kami di pelayaran karena akan meningkatkan maintenance cost, makanya kami mengharapkan adanya insentif penyeimbang dari kenaikan maintenance cost," katanya.

Dia meminta pembebasan PPN dan PBBKB pembelian bahan bakar. Di sisi lain, pengembangan kawasan industri disambut baik oleh INSA dengan harapan akan meningkatkan cargo throughput.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper