Bisnis.com, JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus menjajaki relokasi investasi dari perusahaan-perusahaan asing.
Salah satu perusahaan yang saat ini tengah berkoordinasi secara intensif adalah perusahaan asal Korea Selatan yang berencana relokasi ke wilayah yang ditawarkan pemerintah Indonesia, yaitu Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah.
Adapun, Tim Satuan Tugas (Satgas) BKPM mendampingi calon investor tersebut berkunjung ke KIT Batang untuk memastikan kesiapan kawasan. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan perusahaan antara lain kesiapan lahan dan ketersediaan infrastruktur pendukung, termasuk suplai gas dan listrik.
Direktur Promosi Sektoral BKPM Imam Soejoedi mengatakan pada prinsipnya, pemerintah Indonesia akan memenuhi kebutuhan perusahaan untuk dapat segera merealisasikan rencana relokasi investasinya ke Indonesia.
Dalam kunjungan ini, kami melibatkan konsorsium pembangunan KIT Batang, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), agar semua pihak memiliki pemahaman yang sama atas pentingnya investasi ini segera direalisasikan,” jelas Imam Soejoedi, Jumat (14/8/2020).
Perusahaan yang akan merelokasi investasinya ini bergerak di bidang usaha industri kaca, dengan rencana investasi US$330 juta yang akan dilakukan dalam dua tahap. Secara keseluruhan, potensi penyerapan tenaga kerja Indonesia diperkirakan mencapai 1.100 orang.
Baca Juga
“Ini harus kita dukung. Perwakilan perusahaan yang datang akan segera melaporkan hasilnya kepada kantor pusatnya di Korea Selatan. Kalau berjalan sesuai rencana, dalam waktu dekat konsorsium pengembang KIT Batang dan perusahaan akan menandatangani kesepakatan untuk pembuatan rencana pengembangan kawasan dan utilitas pendukung utama,” lanjut Imam.
Pada 30 Juni 2020, Presiden RI Joko Widodo telah mengumumkan komitmen relokasi investasi 7 perusahaan asing dengan total investasi mencapai USD850 juta (sekitar Rp11,9 triliun). Perusahaan-perusahaan ini memindahkan pabriknya dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Jepang, Taiwan, Thailand, Malaysia dan Korea Selatan. Di tahapan selanjutnya, ada 17 perusahaan yang dijajaki oleh BKPM dengan potensi investasi senilai USD37 miliar (Rp518 triliun).