Bisnis.com, PENAJAM PASER UTARA - Tim Jelajah Infrastruktur Kalimantan 2020 menjajal akses jalan menuju lokasi yang digadang-gadang menjadi pusat pemerintahan di ibu kota negara (IKN) baru, yakni Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Tim berangkat dari Kota Balikpapan melalui jalur darat. Melintasi Simpang kilometer 39 Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar) menuju ke arah Simpang Silkar, Petung di PPU.
Jaraknya sekira 104 kilometer. Ini merupakan penjelajahan hari terakhir, Kamis (13/8/2020). Selama perjalanan di jalan di Kecamatan Samboja laju mobil yang kami tumpangi terbilang lancar. Sopir bisa memacu kecepatan kendaraannya dari 40 km/jam sampai 60 km/jam. Sepanjang jalan itu dicor semen.
Perubahan terjadi ketika mobil melintasi perbatasan dua wilayah tersebut. Jalan yang kami lewati mulai bergelombang. Terlihat jalan beraspal yang dibangun sejak lama sudah mulai banyak yang berlubang. Sebagian lagi kondisinya masih berupa tanah.
Setelah masuk ke wilayah pemerintahan PPU, akses jalan masih sama. Melintasi Desa Semoi Dua, Tengin Baru, Sukaraja, Bukit Raya, Trunen dan Pemaluan. Terjalnya jalan memaksa kendaraan tim hanya berjalan hanya 20 kilometer/jam.
Sesekali tim berhenti karena ada perbaikan akses jalan. Kendaraan roda empat mesti bergantian untuk dapat melintas. Kebanyakan kendaraan muat berkapasitas besar yang melintas.
Baca Juga
Saat kendaraan tim melaju di lajur tanah di beberapa ruas jalan, tak jarang debu berhamburan menyelimuti akses utama masyarakat di sini.
Sebagian besar pemandangan yang kami lintasi adalah hutan. Berbagai jenis pohon ada di kanan kiri jalan.
Rumah warga tampak berjarak dengan rumah lainnya. Pemukiman padat penduduk baru terlihat di Desa Pemaluan. Terdapat pasar di pinggir jalannya. Biasa tiap hari pasar selalu ramai dikunjungi warga untuk beberlanja.
Begitu memasuki Kecamatan Penajam, tepatnya saat melintas di Kelurahan Riko, Sepan, Sotek laju mobil kembali terhambat. Jalan yang awalnya rusak sudah ditingkatkan menjadi beton. Namun tidak keseluruhan.
Jalan dibeton sepanjang dua kilometer, berganti dengan jalan rusak. Berselang-seling hingga ke Kelurahan Girimukti. Hingga ke Simpang Silkar jalan kembali beraspal. Meski ada ruas yang tidak mulus.
Perbaikan jalan di kawasan bakal IKN rencananya akan dilakukan bertahap. Jalan tersebut saat ini masih menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
"Untuk perbaikan jalan itu sudah dilimpahkan ke pusat," Kata Gubernur Kaltim Isran Noor.
Jalan akses ke Sepaku di Kawasan Samboja, Kutai Kartangera, dikelilingi hutan Bukit Bangkirai/Bisnis.com-Tim Jelajah Infrastruktur Kalimantan
Rencananya akan dimulai pembangunannya tahun 2020 ini melalui anggaran APBN dengan dana sekira Rp64 miliar. Terbagi dalam dua ruas proyek pengerjaan.
Satu dari Semoi dua menuju Desa Tengin Baru dan proyek kedua dari Kelurahan Sepaku menuju Desa Pemaluan.
"Menuju daerah lokasi IKN yang saat ini jalannya masih jelek. Yang didatangi presiden tadi akan dipreservasi dan dibagusi," terang Kepala Pembangunan Kabupaten PPU, Nicko Herlambang.
Tugas terakhir adalah akses yang masuk ke Kecamatan Penajam, Riko hingga Simpang Silkar. Harapannya, jalan tersebut kembali dianggarkan baik oleh Pemprov Kaltim atau Pemerintah Pusat.
"Pembangunan butuh waktu, tidak bisa serta merta selesai," tutup Nicko.