Bisnis.com, JAKART — Dewan Pimpinan Provinsi Ikatan Nasional Konsultan Indonesia DKI Jakarta menyatakan bahwa pandemi Covid-19 sudah memberi dampak negatif terhadap perusahaan konsultan. Saat ini, banyak perusahaan konsultan yang tidak mendapatkan pekerjaan sejak Maret lalu.
Ronald Sihombing Hutasoit, Wakil Ketua Pranata Usaha DPP Inkindo DKI Jakarta, menyatakan bahwa dampak negatif itu bisa dilihat dengan salah satu indikator yaitu ada 300 perusahaan yang belum mendaftar ulang untuk tahun ini.
"Ada sekitar 250—300 perusahaan yang belum melakukan registrasi ulang keanggotaannya pada 2020 ini. Angka ini bisa menjadi indikator bahwa perusahaan sangat kesulitan keuangan," ujarnya kepada Bisnis Rabu (5/8/2020).
Kemudian, ada laporan berdasarkan komunikasi lisan yang menunjukkan bahwa sudah ada anggota Inkindo DKI yang perusahaannya stagnan atau berhenti operasi akibat tidak adanya pekerjaan.
Dia menjelaskan bahwa kondisi perusahaan konsultan anggota Inkindo DKI sangat terdampak oleh pandemi Covid-19. Mereka saat ini sangat sulit mendapat pekerjaan jasa konsultansi sejak Maret sampai sekarang.
Bahkan, menurut Ronald, hampir seluruh pekerjaan konsultansi konstruksi tidak ada sama sekali dalam APBD Pemprov DKI, sejak penetapan refocusing dan realokasi anggaran.
Baca Juga
Kondisi ini bisa dikatakan membuat kondisi perusahaan konsultan mati suri terutama kelas kecil dan menengah.
"Sampai saat ini juga belum ada program atau stimulus yang diberikan Pemprov DKI dalam membantu perusahaan konsultan di DKI," ujarnya.
Sebelumnya, DPN Inkindo menyatakan bahwa sebanyak 80 persen perusahaan konsultan yang tergabung dalam organisasi tersebut terkena dampak pandemi Covid-19.
Ketua Umum DPN Inkindo Peter Frans menjelaskan bahwa data terkait dampak pandemi kepada perusahaan konsultan ini, didapatkan dari survei internal yang dilakukan pada periode pertengahan Juni—Juli lalu.